Kecamatan Cakranegara dan Kecamatan Sandubaya setiap tahunnya mengalami perubahan tata guna lahan. Tingginya pembangunan serta meningkatnya kepadatan penduduk menyebabkan area lahan hijau menurun dan area terbangun meningkat. Perubahan fungsi lahan ini mempengaruhi kemampuan lahan untuk menyerap air hujan yang turun di suatu kawasan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui debit limpasan berdasarkan tata guna lahan tahun 2013, 2018, dan 2023, serta perbandingan debit limpasan tahun 2023 dengan debit limpasan berdasarkan RTRW tahun 2011-2031. Analisis diawali dengan delineasi catchment area dan analisis tata guna lahan dengan bantuan software Google Earth dan ArcMap. Kemudian analisis hidrologi meliputi perhitungan nilai koefisien limpasan, analisis curah hujan rencana, perhitungan intensitas hujan, dan perhitungan debit limpasan menggunakam metode rasional. Hasil penelitian menunjukan terjadinya penurunan luas area lahan hijau dan peningkatan area lahan terbangun. Nilai koefisien limpasan meningkat sehingga debit limpasan juga mengalami peningkatan dari tahun 2013, 2018 dan 2023 dengan persentase peningkatan debit limpasan di Kecamatan Cakranegara pada tahun 2013-2018 sebesar 1,19%, tahun 2018-2023 sebesar 1,49%, dan pada tahun 2013-2023 sebesar 2,69%. Sedangkan, persentase peningkatan debit limpasan di Kecamatan Sandubaya pada tahun 2013-2018 sebesar 5,72%, tahun 2018-2023 sebesar 3,93%, dan pada tahun 2013-2023 sebesar 9,87%. Dibandingkan dengan debit limpasan berdasarkan RTRW debit limpasan pada tahun 2023 masih lebih kecil. Hal ini menunjukkan perubahan tata guna lahan di kedua wilayah tersebut masih terkendali.