Informasi keragaan dan daya hasil jagung manis diperlukan dalam menciptakan sebuah kultivar baru. Penelitian bertujuan mengevaluasi dan daya hasil jagung manis hibrida harapan IPB. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2022 sampai Februari 2023 di Kebun Percobaan Leuwikopo, Dramaga, Bogor, Jawa Barat. Penelitian terdiri dari satu faktor yaitu genotipe sebanyak 13 genotipe jagung manis hibrida. Penanaman dilakukan menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak dengan 3 ulangan sehingga terdapat 39 satuan percobaan. Hasil menunjukkan terdapat perbedaan keragaan dan daya hasil antar jagung manis hibrida IPB dan varietas jagung manis pembanding. Genotipe berpengaruh sangat nyata terhadap semua karakter yang diamati Genotipe berpengaruh sangat nyata terhadap semua karakter yang diamati, kecuali diameter batang dan ASI/Anthesis silking interval. Pengamatan kualitatif terdiri dari warna batang, warna kelobot, warna biji, warna daun, bentuk susunan baris biji jagung, dan bentuk bulir jagung. Perbedaan genotipe juga ditemukan pada karakter kualitatif diantaranya warna biji, susunan baris biji, dan bentuk biji. Genotipe SB.13B X SM.9.3A.1 dan SB.5.1B.3B X T.13.1.8 memiliki beberapa keunggulan pada karakter seperti produktivitas, bobot tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol, dan ASI yang setara atau lebih baik dari varietas pembanding. Genotipe SB.13B X SM.9.3A.1 dan SB.5.1B.3B X T.13.1.8 memiliki produktivitas berkisar 19.04-20.42 ton. Bobot tongkol tanpa kelobot genotipe SB.13B X SM.9.3A.1 dan SB.5.1B.3B X T.13.1.8 berkisar 257.33–261.85 gram dengan panjang tongkol berkisar 19.28-20.07 cm. Kata kunci: evaluasi tanaman, karakter morfologi, performa genetik, seleksi jagung