Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelayanan Primer yang Berkualitas: Sebuah Tinjauan Literatur Hendrawan, Donni; Nurcahyo, Chandra; Afdal, Andi
Jurnal Jaminan Kesehatan Nasional Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Jaminan Kesehatan Nasional
Publisher : BPJS Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.159 KB) | DOI: 10.53756/jjkn.v1i1.13

Abstract

Penguatan pelayanan kesehatan primer telah digaungkan sejak lama oleh para pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional. Namun demikian, implementasinya belum optimal. Salah satu tolok ukurnya adalah performa FKTP yang masih belum sesuai dengan target yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan saran dan rekomendasi guna mewujudkan pelayanan kesehatan primer yang berkualitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data desk research (secondary data), serta proses triangulasi untuk memastikan validitas dan reliabilitas data yang digunakan. Temuan penting dalam penelitian ini adalah secara umum Indonesia belum memiliki tata kelola yang komprehensif dalam setiap aspek yang termasuk dalam mata rantai penting yang diperlukan untuk menentukan kualitas pelayanan kesehatan primer. Oleh sebab itu, dibutuhkan pembenahan secara bertahap dan berkesinambungan yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh stakeholder terkait.
CUSTOMER SATISFACTION INDEX OF PARTICIPANTS INDONESIAN NATIONAL HEALTH INSURANCE PROGRAM IN 2024 Nugraha, Erfan; Hendrawan, Donni; Budiman, Arif; Sutrisni, I Gusti Ayu Mirah; Hateyaningsih, Hateyaningsih; Irham, Rahim; Oktavia, Ayunda
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 3 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i3.50260

Abstract

Survei kepuasan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan langkah strategis untuk memetakan kepuasan peserta JKN terhadap layanan kantor cabang, fasilitas kesehatan, dan media daring. Hasil survei berupa indeks kepuasan dan prioritas perbaikan bagi 11 kontak layanan pada kelompok peserta dan 5 kontak layanan badan usaha, yang kemudian ditindaklanjuti oleh masing-masing unit kerja terkait. Pada tahun 2024, program survei kepuasan JKN menjangkau 12 deputi daerah, 76 kantor cabang, dan 38 provinsi dengan total responden sebanyak 11.494 orang yang terdiri dari 8.346 peserta dan 3.148 badan usaha. Survei kepuasan peserta dilakukan dengan metode exit poll dari pengguna layanan di kantor dan fasilitas kesehatan BPJS Kesehatan, sedangkan responden badan usaha menggunakan metode non-exit poll, yaitu responden dipilih secara acak dari daftar yang disediakan oleh kantor cabang lokus survei. Hasil survei kemudian dikelompokkan ke dalam indeks nasional, per jenis peserta, per deputi daerah, dan per provinsi. Indeks kepuasan peserta JKN nasional apabila diukur menggunakan skor rata-rata meningkat 0,2 poin menjadi 97,7, sedangkan dengan menggunakan Top Two Boxes meningkat 1,4 poin menjadi 92,1.
Estimated cost of diabetic wound care in primary healthcare facilities using the time-driven activity-based costing method Budiarto, Arif; Oktafitria, Rita; Hafidz, Firdaus; Aristianti, Vini; Ekawati, Fitriana Murriya; Siregar, Dedy Revalino; Ilyasa; Budiman, Arif; Hendrawan, Donni; Ruby, Mahlil
BKM Public Health and Community Medicine Vol 41 No 11 (2025)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/bkm.v41i11.23797

Abstract

Purpose: This study aimed to estimate the unit cost of diabetic wound care services in primary healthcare facilities (FKTPs) using the Time-Driven Activity-Based Costing (TDABC) method and to quantify the potential cost savings from reallocating cases from secondary (FKRTL) to primary care facilities. Methods: A micro-costing analysis was conducted across 40 FKTPs in Indonesia using a standardized five-step TDABC framework, covering personnel, facility, medical supplies, and overhead costs. Descriptive and nonparametric statistical methods, including the trimmed mean, geometric mean, and interquartile range, were applied to derive cost estimates, and simulations with 15% and 35% case shifting from FKRTL to FKTP were performed. Non-parametric methods (Kruskal–Wallis and Mann–Whitney U) were applied because the cost data were not normally distributed. Results: The estimated unit cost per diabetic wound-care visit ranged from IDR 67,121 (best-case scenario) to IDR 77,189 (realistic scenario). Cost-shifting simulations projected potential savings of up to IDR 28.15 billion in the 35% scenario. Conclusion: Strengthening diabetic wound-care services at the primary care level may enhance system-wide efficiency and reduce avoidable expenditures within the National Health Insurance (JKN) scheme, supporting the adoption of more cost-effective service delivery models in Indonesia.