ABSTRAK Di era digital saat ini, transformasi layanan perpustakaan konvensional menjadi digital menjadi kebutuhan strategis dalam mewujudkan lingkungan belajar yang efektif dan modern. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi digitalisasi perpustakaan SMAN 2 Mataram serta menganalisis pengaruhnya terhadap peningkatan minat baca dan literasi siswa. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan analisis statistik kunjungan serta peminjaman perpustakaan selama tahun 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa digitalisasi perpustakaan di SMAN 2 Mataram mencakup layanan akses e-book, fasilitas ruang baca digital, serta program literasi berbasis teknologi. Data kunjungan dan peminjaman menunjukkan peningkatan signifikan pada bulan Oktober dan November, yang mencerminkan tingginya antusiasme siswa terhadap fasilitas perpustakaan modern. Meskipun demikian, tidak seluruh pengunjung melakukan peminjaman, yang menunjukkan perubahan pola literasi siswa dari membaca cetak ke digital. Pembahasan dikaitkan dengan teori CORI, multiliterasi, dan transliterasi, yang menguatkan bahwa perpustakaan digital berperan penting dalam membentuk budaya baca yang adaptif dan partisipatif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa digitalisasi perpustakaan berdampak positif terhadap keterlibatan siswa dalam kegiatan literasi, namun masih diperlukan strategi lanjutan untuk memperkuat literasi digital dan integrasi perpustakaan dalam pembelajaran. ABSTRACT In the digital era, transforming conventional library services into digital platforms is a strategic necessity to create modern and effective learning environments. This study aims to describe the implementation of library digitalization at SMAN 2 Mataram and to analyze its impact on students' reading interest and literacy development. Employing a qualitative descriptive approach with a case study design, data were collected through observation, in-depth interviews, documentation analysis, and examination of statistical records of library visits and book borrowing throughout 2024. The findings indicate that the digitalization of the SMAN 2 Mataram library includes access to e-books, digital reading rooms, audiovisual facilities, and literacy programs supported by information technology. A significant increase in library visits and borrowing was observed in October and November, indicating students’ growing enthusiasm toward modern library services. However, the number of borrowers did not match the number of visitors, suggesting a shift in students’ reading behavior from physical to digital content. These results align with the theoretical framework of Concept-Oriented Reading Instruction (CORI), multiliteracies, and transliteracy, which emphasize the role of multimodal environments and digital engagement in shaping sustainable literacy practices. In conclusion, digital library implementation at SMAN 2 Mataram positively contributes to enhancing student literacy, although further strategic integration into teaching and learning processes is recommended.