Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening pada Tenaga Medis Octavineza, Prily Dwi; Karneli, Okta
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 2 (2025): Mei - Juli
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i2.639

Abstract

Sumber daya manusia merupakan kunci utama dalam mencapai keunggulan kompetitif organisasi. Rumah sakit ibu dan anak, sebagai organisasi penyedia jasa kesehatan, dihadapkan pada tuntutan pelayanan berkualitas tinggi dan persaingan yang semakin ketat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB), dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening, pada tenaga medis di RSIA Annisa Pekanbaru. Permasalahan utama adalah rendahnya perilaku kerja sukarela (OCB) yang diduga dipengaruhi oleh lemahnya penerapan budaya organisasi serta tingkat kepuasan kerja yang belum optimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Sampel mencakup seluruh populasi tenaga medis unit keperawatan sebanyak 60 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner tertutup, dan dianalisis menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) melalui aplikasi SmartPLS 4.0. Hasil analisis menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB (T-statistic = 2,993; P = 0,001), serta terhadap kepuasan kerja (T-statistic = 5,981; P = 0,000). Kepuasan kerja juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB (T-statistic = 14,144; P = 0,000). Uji mediasi menunjukkan bahwa kepuasan kerja secara signifikan memediasi hubungan antara budaya organisasi dan OCB (T-statistic = 4,905; P = 0,000). Nilai R-square untuk OCB sebesar 0,793 dan untuk kepuasan kerja sebesar 0,439, yang menunjukkan bahwa model memiliki daya prediksi yang kuat terhadap perilaku kerja sukarela tenaga medis.