Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANTAUAN JENTIK NYAMUK SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DBD DI KELURAHAN SANGAJI Lestari, Tutik; M. Saleh, Nurul Fadilah; Karim, Nurfina; Maratus Soleha, Binti; Liambana, Verawati; Utari Sararik, Della; Gogasa, Riflia; Rajak, Nafila; A.W Hasan, Irhandi
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.6.1.17-22

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, dengan vektor penular berupa nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Dalam upaya pengendalian dan pencegahan DBD, tanggung jawab tidak hanya terletak pada tenaga kesehatan, tetapi juga melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari tingkat rumah tangga hingga lingkungan sekitar. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan jentik nyamuk, pembagian bubuk abate, serta edukasi mengenai DBD kepada masyarakat. Dari hasil observasi di 33 rumah, ditemukan 23 rumah tidak terdapat jentik nyamuk, sedangkan 10 rumah ditemukan jentik di tempat penampungan air seperti ember, bak mandi, dan drum. Diharapkan kegiatan ini mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pengendalian penyakit dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Kata Kunci:  jentik nyamuk, pencegahan, DBD  --- Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by the dengue virus. The transmission vector is the Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes, commonly found in tropical and subtropical regions. Efforts to control and prevent DHF are not solely the responsibility of health workers but also involve all levels of society, from the household to the surrounding environment. This community-based activity aimed to conduct mosquito larvae inspections, distribute abate powder, and provide public education about DHF. Observations were carried out in 33 houses: 23 houses were found to be free of larvae, while 10 houses had mosquito larvae in water storage containers such as buckets, bathtubs, and drums. It is expected that this initiative will encourage active community participation in disease prevention and the adoption of clean and healthy living behaviors. Keywords: mosquito larvae, prevention, dengue fever
MAHASISWA BERGERAK : PEMERIKSAAN JENTIK NYAMUK UNTUK MENCEGAH PENYEBARAN DBD DI MASYARAKAT Liambana, Verawati; Safrudin, Talha; Lestari, Tutik
BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 9 (2025): BESIRU : Jurnal Pengabdian Masyarakat, September 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/besiru.v2i9.1815

Abstract

Langkah preventif yang sangat penting dalam pengendalian dan pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah pemeriksaan jentik nyamuk secara teratur di tempat penampungan air untuk memastikan tidak ada jentik nyamuk yang berkembang. Selain itu, pemeriksaan ini juga harus mendidik masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai bagian dari pencegahan DBD. Kegiatan yang dilaksanakan pada 16 Juni 2025 di Kelurahan Mangga Dua, khususnya RT 1-RT 4, dengan jumlah rumah yang dikunjungi sebanyak 30 rumah. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi dini keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti sebagai bentuk upaya pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa masih ditemukan jentik nyamuk di beberapa tempat penampungan air, seperti bak kamar mandi/WC, ember, dan drum. Temuan ini mengindikasikan bahwa kesadaran dan praktik pencegahan DBD di tingkat rumah tangga masih belum optimal, khususnya dalam pelaksanaan 3M Plus. Oleh karena itu, diperlukan upaya edukasi yang lebih intensif serta penguatan peran kader jumantik dan partisipasi aktif warga. Komitmen bersama antara masyarakat, tenaga kesehatan, dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari ancaman DBD secara berkelanjutan.