Ja’far, Suhermanto
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PANENTEISME DALAM PEMIKIRAN TEOLOGI METAFISIK MOH. IQBAL Ja’far, Suhermanto
KALAM Vol 6 No 2 (2012)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/klm.v6i2.407

Abstract

Panenteisme merupakan salah satu paham tentang Tuhan yang meyakini bahwa alam adalah bagian dari Tuhan. Secara geneologi paham panenteisme merupakan pengembangan idealisme Jerman pada abad ke-19, khususnya pada karya Fichte, Hegel, Schelling, dan dilanjutkan oleh Alfred North Whitehead pada abad 20. Begitu populernya gagasan Panenteisme ini hingga cukup berpengaruh pada pemikiran teologis Iqbal. Tulisan ini membahas tentang paham Panenteisme dalam pemikiran teologi metafisik M. Iqbal. Dalam hal ini Iqbal lebih mengarah pada eksistensi Realitas absolut, sebagai realitas yang sebenarnya dalam hubungannya dengan manusia dan alam. Karena itu, Realitas Ultim, Realitas Diri, Wujud Mutlak atau Ego Mutlak hanya dapat dicapai dengan intuisi. Untuk sampai mengetahui dan memahami Wujud Mutlak, Iqbal bertitik tolak dari intuisi tentang wujud ego manusia yang bergerak pada Realitas Wujud Ego Mutlak. Hanya intuisi, kata Iqbal yang dapat mengungkap Realitas Mutlak atau Wujud Super Ego yang sebenarnya. Hal ini karena kodrat Realitas yang sesungguhnya adalah spiritual.
POLITIK KAUM SANTRI DALAM SEJARAH INDONESIA Ja’far, Suhermanto
Jurnal Review Politik Vol. 2 No. 2 (2012): Desember
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.256 KB) | DOI: 10.15642/jrp.2012.2.2.265-281

Abstract

This article  is a historical analysis about the politics of  santri. The role and involvement of santri in politics is not a new phenomenon, although the quality and quantity in each political episode is different, but the process and dynamics of Indonesian politics, can not be separated from the involvement of santri. This position is in line with the actual political map of Indonesia. The involvement of santri can describe in four times of the history of Indonesia, namely the pre-independence era, the early of inde­pendence until the end of the old order, the new order, and reform era. The fourth periodicity are used to read and analyze the tides of gait of santri in the political world.