Ikhwani, Ahmad
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sifat-sifat Khabariyah dalam Hadis-hadis Nabi Saw. (Kajian terhadap Syarah Imam al-Qasthalani dalam Kitab Irsyâd al-Sâri Syarah Shahih al-Bukhari) Ikhwani, Ahmad
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 17 No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/002023171943300

Abstract

AbstractOne form of our belief in Allah is to believe in the qualities that Allah has, that all the characteristics that He has are not the same as the characteristics that exist in His creatures, such as yad, wajh, 'ain and others as if they attribute human characteristics to Allah. . This research aims to examine the hadith about the characteristics of Khabariyyah in the book Irsyâd al-Sâri li Syarh Shahîh al-Bukhari written by Imam Al-Qasthalani using the Asy'ariyyah method approach. The research method used is a type of library research (libari research) which focuses on the book Irsyâd al-Sâri li Syarh Shahîh al-Bukhari. From the results of this research, it was found that when al-Qasthalani understood the Khabariyah hadith, he used the Asy'ariyyah school-style method while still prioritizing the credibility of the hadith scholars when he found there were hadiths that were not in accordance with the Ash'ariyyah method.Keywords: Ash'ariyyah method; al-Qasthalani; Irsyâd al-Sâri li Syarh Shahîh al-Bukhari; the nature of the Khabariyyah. AbstrakSalah satu bentuk keyakinan kita kepada Allah adalah mengimani sifat-sifat yang dimiliki oleh Allah, bahwa segala sifat yang dimilikiNya tidaklah sama dengan sifat yang ada pada makhluknya, seperti yad, wajh, ‘ain dan lainnya seolah-olah menyematkan sifat-sifat manusia kepada Allah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hadis tentang sifat-sifat khabariyyah dalam kitab Irsyâd al-Sâri li Syarh Shahîh al-Bukhari yang dikarang oleh imam Al-Qasthalani dengan pendekatan metode Asy’ariyyah. Metode penelitian yang digunakan dengan jenis penelitian kepustakaan (libari research) yang terfokus pada kitab Irsyâd al-Sâri li Syarh Shahîh al-Bukhari. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa bahwa al-Qasthalani ketika memahami hadis khabariyah tersebut menggunakan metode ala madzhab Asy’ariyyah dengan tetap mengutamakan kredibilitas para ulama hadis ketika ditemukan ada hadis yang secara dhahir tidak sesuai dengan metode asy’ariyyah. Kata Kunci: al-Qasthalani; Irsyâd al-Sâri li Syarh Shahîh al-Bukhari; metode asy’ariyyah; sifat Khabariyyah.
Hadith Delivery Method by Khatib During the Friday Prayer at Bandar Lampung Jami’ Mosque Ikhwani, Ahmad; Zaki, Muhammad
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 19 No 1 (2025): Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu al-Qur'an dan al-Hadits
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-dzikra.v19i1.25881

Abstract

Abstract The Prophet Muhammad’s hadiths are a type of revealed evidence (dalil naqli) that are often conveyed by khatibs in their sermons. As the most noble words after the Qur’an, hadiths must be delivered correctly and appropriately. Hadith scholars have established proper manners and procedures for delivering hadiths, such as the requirement to recite them fluently, adhere to the original text, translate and explain their meanings, and mention both the source and authenticity of the hadith. This study aims to examine the ways or methods used by Friday khatibs in delivering hadiths. The research was conducted on Friday khatibs at jami’ mosques located in the Bandar Lampung area. This is a field study. The researcher conducted surveys at several jami’ mosques in Bandar Lampung to observe and listen directly to how the khatibs deliver hadiths, including their fluency in reciting the hadith, accuracy in translating it, explanation based on correct understanding, and mention of the hadith’s source and authenticity. The evaluation criteria were rated on a scale of good, moderate, and poor. The research findings concluded that, in terms of fluency and translation, most khatibs were rated as good. However, in terms of understanding and explaining the hadith, only some khatibs received good ratings. As for mentioning the source and authenticity of the hadith, it was generally found to be very lacking. Keywords: Hadith; Jami’ Mosque; Khatib; Riwayat.   Abstrak Hadis Nabi saw merupakan dalil naqli yang sering disampaikan para khatib dalam khotbahnya. Sebagai perkataan mulia setelah Alquran, hadis harus disampaikan secara baik dan benar. Ulama hadis sudah menyusun adab dan tata cara penyampaian hadis seperti harus fasih, sesuai teks asli, diterjemahkan dan dijelaskan maknanya, menyebutkan sumber dan kualitas hadis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara atau metode khatib Jumat dalam penyampaian hadis. Penelitian dilakukan terhadap khatib Jumat di masjid-masjid jami’ yang terdapat di wilayah Kota Bandar Lampung. Penelitian ini adalah penelitian lapangan. Peneliti melakukan survey ke beberapa masjid jami’ di wilayah Kota Bandar Lampung untuk melihat dan menyimak langsung aktivitas penyampaian hadis oleh para khatib, meliputi kefasihan menyebutkan hadis, ketepatan menerjemahkan hadis, menjelaskan hadis berdasarkan pemahaman yang benar, penyebutan sumber periwayatan  dan kualitas hadis. Standar penilaian tersebut akan diberi mutu atau skala penilaian baik, sedang, dan kurang. Hasil penelitian menyimpulkan, dalam hal kefasihan dan penerjemahan hadis para khatib umumnya sudah dinilai baik. Dalam hal pemahaman dan penjelasan hadis hanya sebagian khatib yang nilainya baik. Adapun berkaitan dengan penyebutan sumber riwayat dan kualitas hadis pada umumnya masih sangat kurang. Kata Kunci: Hadis; Khatib; Masjid jami’; Riwayat