Hewan ternak merupakan salah satu potensi besar bagi Indonesia. Di berbagai daerah terutama pedesaan banyak masyarakat yang memiliki hewan ternak, salah satunya adalah sapi. Sapi banyak dipilih karena pakan yang mudah untuk didapatkan, pemanfaatan daging dan kotoran, susu, serta harga jual yang relatif tinggi. Namun demikian, meskipun banyak keuntungan yang akan didapatkan, para peternak sapi juga harus memastikan kesehatan sapi dengan lebih baik. Hal ini karena saat ini banyak kasus penyakit pada hewan ternak, baik yang dapat menular maupun tidak. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin membangun sebuah sistem pakar yang dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit sapi berdasarkan pemilihan gejala guna mengetahui penanganan untuk penyakit tersebut. Sistem pakar yang akan dibangun menggunakan metode Case Based Reasoning (CBR) yang diimplementasikan pada sebuah website. Case Based Reasoning mengambil keputusan untuk kasus baru berdasarkan solusi kasus-kasus lampau yang pernah terjadi. Berdasarkan hasil confusion matrix terhadap hasil Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Sapi Menggunakan Metode Case Based Reasoning (CBR) dapat ditentukan accuracy sebesar 92,11% dan misclassification (Error) rate sebesar 7,89%. Hasil akurasi dan error rate dari perhitungan ini menunjukkan bahwa metode Metode Case Based Reasoning (CBR) dapat digunakan untuk Diagnosa Penyakit Sapi dengan kualitas akurasi yang sangat baik.