Karyawan adalah pegawai yang bekerja di suatu badan usaha (perusahaan) berdasarkan surat keputusan. Kualitas perusahaan akan meningkat seiring meningkatnya kinerja karyawan. Banyak cara yang dilakukan perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawan. Dengan memberikan reward dan punishment yang akan diberikan dengan melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan. Proses penilaian karyawan pada PT. Telkom Akses Semarang masih dinilai secara subjektif sehingga mempengaruhi kelancaran dalam proses penilaian. Berdasarkan permasalahan tersebut, untuk menjunjung tinggi objektivitas dalam penilaian karyawan PT. Telkom Akses Semarang maka perlu dibangun suatu sistem pendukung keputusan untuk menyelesaikan proses penilaian karyawan terbaik. Saat ini sudah berkembang metode-metode penerapan sistem pendukung keputusan, diantaranya AHP dan MOORA. Penerapan metode AHP dan MOORA dinilai mampu menyelesaikan permasalahan yang ada. Hasil yang diharapkan dari perancangan sistem adalah sebuah sistem pendukung keputusan agar dapat membantu pihak perusahaan Telkom Akses Semarang dalam melakukan penilaian karyawan terbaik secara objektif dengan menerapkan dua metode, yaitu metode AHP dan metode MOORA yang mana Metode AHP dapat memberikan bobot yang optimal karena melakukan perbandingan terhadap multi kriteria secara berpasangan dan kemudian dilanjutkan dengan metode MOORA untuk perangkingan. Jumlah karyawan yang menjadi sample pada penelitan ini sebanyak 27 karyawan PT. Telkom Akses Semarang. Berdasarkan hasil penilaian karyawan dilapangan dengan yang dilakukan dengan hasil akhir Karyawan Ahmad Tauhid dipilih sebagai karyawan terbaik pada PT. Telkom Akses (PTTA) Semarang berdasarkan hasil penilaian prefiks tertinggi yaitu senilai 0.256, diikuti Hendra Imam pada posisi kedua dengan nilai prefiks 0.135, posisi ketiga Andri Setiawan dengan nilai prefiks 0.095, posisi keempat Muhammad Zainul dengan nilai prefiks 0.078 dan posisi kelima Kuwat Asmoyo dengan nilai prefiks 0.017.