Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Model 3D Multi-Objek Hasil Ekstraksi Data Lidar Mutiarasari, Wahyu Marta; Chyntia, Ni Putu Praja; Kurniawan, Afradon Aditya; Pangestu , Alamsyah; Maghfiroh, Lailatul; Vaherera, Pratiwi; Sa'id, Alfian Bima Nur
GEOID Vol. 19 No. 1 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v19i1.1788

Abstract

Pemanfaatan model kota 3D kini semakin beragam di berbagai bidang. Penelitian sebelumnya menerapkan model kota 3D antara lain untuk pemetaan Urban Heat Island, pemodelan kebisingan kota hingga dokumentasi bangunan bersejarah. Untuk memodelkan objek dalam 3D, dikenal bermacam-macam metode pengukuran. Salah satu teknologi yang saat ini dikenal cepat dan hemat biaya dalam akuisisi data 3D adalah LiDAR. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan data hasil pengukuran dengan LiDAR untuk dibuat model 3D. Akuisisi dengan teknologi LiDAR dilaksanakan di area kampus Sekolah Vokasi UGM. Hasil pengukuran adalah data point cloud, yaitu titik-titik yang persebarannya padat dan mengandung nilai x,y,z. Point cloud tersebut diklasifikasi dengan perangkat lunak Microstation v8i TerraSolid v16 dengan metode otomatis dan manual sehingga point cloud menunjukkan jenis objekobjek yang ada di area penelitian. Objek yang diklasifikasikan dalam penelitian ini adalah ground, low vegetation, medium vegetation, high vegetation dan building. Hasil klasifikasi tersebut kemudian dimodelkan menggunakan perangkat lunak yang sama, yaitu Microstation v8i TerraSolid v16. Model 3D untuk bangunan dibuat sebagai LOD 2. Ketelitian data vertikal data LiDAR dihitung berdasarkan nilai RMSE antara titik hasil pengukuran dengan GPS dengan nilai point cloud. Kata kunci: model 3D, LiDAR, point cloud
Pengaruh Koreksi Ionosfer Terhadap Pergeseran Vertikal Pada Citra Satelit ALOS-PALSAR Vaherera, Pratiwi
Journal of Geospatial Science and Technology Vol 1 No 1 (2023): Journal of Geospatial Science and Technology
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jgst.v1i1.5746

Abstract

Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) adalah teknik yang efektif untuk memetakan pergeseran permukaan bumi dengan cakupan area yang luas dan ketelitian tinggi. Namun, ketelitian InSAR dapat dipengaruhi oleh aktivitas perambatan gelombang pada lapisan atmosfer. Medium ionosfer pada lapisan atmosfer mengandung elektron bebas yang menyebabkan gelombang tidak stabil sehingga menghasilkan bias. Oleh karena itu, perlu dilakukan koreksi ionosfer pada pengolahan citra SAR agar tidak mengandung bias. Penelitian ini mengkaji pengaruh koreksi ionosfer terhadap pergeseran vertikal pada citra satelit ALOS-PALSAR. Data yang digunakan meliputi data citra satelit dan GNSS. Data citra diolah dengan mempertimbangkan ada dan tidaknya koreksi ionosfer sehingga hasilnya dapat dianalisis untuk mengetahui pengaruh koreksi ionosfer pada citra SAR. Data GNSS diolah dengan metode statik sehingga menghasilkan koordinat yang dapat digunakan sebagai acuan pada validasi hasil pengolahan citra SAR. Hasil pengolahan citra SAR dan GNSS selanjutnya divisualisasikan dalam bentuk gambar yang menunjukkan pergeseran vertikal untuk memudahkan analisis hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arah pergeseran vertikal pada citra satelit yang terkoreksi ionosfer konsisten terhadap arah pergeseran vertikal pada GNSS. Hal tersebut menandakan bahwa koreksi ionosfer berpengaruh terhadap penentuan pergeseran vertikal pada citra satelit. Dalam proses penentuan pergeseran vertikal terdapat kendala yaitu belum adanya referensi titik vertikal sebagai acuan validasi hasil. Selain itu, belum terdapat referensi citra satelit lainnya sebagai pembanding hasil pengolahan citra satelit ALOS-PALSAR. Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) is an effective technique for changing the earth's surface with wide coverage and high accuracy. However, the accuracy of InSAR can be affected by wave propagation activity in the atmosphere. The ionospheric medium in the atmosphere contains free electrons which cause unstable waves to produce bias. Therefore, it is necessary to correct the ionosphere in SAR image processing so that it does not contain bias. This study examines the effect of ionospheric correction on vertical deformation in ALOS-PALSAR satellite imagery. The data used includes satellite image data and GNSS. Image data is processed by considering the presence or absence of ionospheric correction so that the results can be analyzed to determine the effect of the ionosphere on SAR images. GNSS data is processed by a static method to produce coordinates that can be used as a reference for validating the results of SAR image processing. The results of SAR and GNSS image processing are then visualized in the form of a vertical deformation map to facilitate the analysis of the results. The results showed that the direction of the vertical deformation in the ionospheric corrected satellite image was consistent with the direction of the vertical deformation in the GNSS. This indicates that the ionospheric correction affects the vertical deformation in the satellite image. In the process of vertical changes, there are obstacles, namely the vertical point reference has not been used as a validation of the results. In addition, there are no other satellite image references to compare the results of the ALOS-PALSAR satellite image processing.