Soket prostesis berperan penting dalam meningkatkan rehabilitas mobilitas pasien pasca amputasi demi mengembalikan pola gaya berjalan mendekati normal. Proses pembuatan soket prostesis memerlukan waktu dan biaya tinggi yang berdampak pada terbatasnya produksi. Teknologi 3D printing menawarkan solusi untuk meningkatkan efisiensi produksi. Namun, saat ini ketersediaan soket prostesis hasil 3D printing masih terbatas, dan penelitian mengenai performa mekanisnya terhadap siklus gaya berjalan belum banyak dilakukan. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan menggambarkan performa material Polyethylene Terephthalate (PET), dan Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS) pada soket prostesis yang produksi melalui 3D printing. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode elemen hingga dengan kondisi pembebanan yang mensimulasikan siklus gaya berjalan. Hasil penelitian mengidentifikasi fase heel-strike sebagai kondisi paling kritis selama siklus gaya berjalan dengan distribusi tegangan terpusat pada bagian posterior-distal soket. Material PET unggul dalam ketahanan lebih tinggi dengan faktor keamanan 1,393 dan tegangan von-Mises maksimum 37,65 MPa. Sedangkan, ABS memberikan kemampuan menahan deformasi lebih baik, dengan total deformasi 5,296 mm dan efektivitas biaya lebih rendah. Penelitian ini berkontribusi dalam pengembangan soket prostesis yang dipersonalisasi secara efisien dan aman melalui pendekatan simulasi struktural berbasis numerik, serta menawarkan rekomendasi pemilihan material yang optimal terhadap performa dan fungsionalitas soket prostesis hasil 3D printing.