This Author published in this journals
All Journal Jurnal Psikologi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

The Impact of Fatherlessness on Independence and Interpersonal Relationships in Early Adult Women: A Systematic Review Febriani, Mutia; Iswinarti
Jurnal Psikologi Vol. 2 No. 4 (2025): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pjp.v2i4.4382

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki secara sistematis dampak fatherless terhadap kemandirian dan hubungan interpersonal perempuan dewasa awal di Indonesia. Fatherless didefinisikan sebagai ketidakhadiran peran ayah, baik secara fisik maupun emosional, yang menjadi perhatian serius karena konsekuensi psikologis dan sosial jangka panjangnya. Dengan menggunakan pendekatan Systematic Literature Review (SLR), penelitian ini menganalisis 18 artikel empiris yang diterbitkan antara tahun 2020 hingga 2025, yang diperoleh melalui pencarian di Google Scholar dengan kata kunci seperti fatherless, independence, interpersonal relationships, dan young adult women. Proses seleksi dilakukan melalui peninjauan awal judul dan abstrak, kemudian membaca isi penuh artikel, serta menggunakan teknik snowballing untuk memastikan kelengkapan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fatherless memiliki pengaruh yang kompleks terhadap perempuan dewasa awal. Dalam aspek kemandirian, ketidakhadiran ayah cenderung memicu kemandirian praktis sebagai strategi bertahan hidup, namun sering kali melemahkan kemandirian emosional karena tidak adanya bimbingan dari figur ayah. Hubungan interpersonal juga terdampak negatif, ditandai dengan kesulitan membangun kepercayaan, ketidakamanan emosional, dan tantangan dalam menjalin hubungan yang stabil baik secara sosial maupun romantis. Selain itu, fatherless berkaitan dengan peningkatan risiko masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, kesepian, dan harga diri rendah, serta dapat menyebabkan perilaku sosial yang tidak adaptif. Temuan ini menegaskan pentingnya intervensi berbasis konseling, sistem dukungan emosional, dan keterlibatan figur laki-laki pengganti. Penelitian lanjutan disarankan menggunakan pendekatan longitudinal dan kontekstual budaya untuk memperdalam pemahaman mengenai fenomena ini. Studi ini memberikan dasar bagi pengembangan program dukungan psikologis dan sosial yang disesuaikan dengan kebutuhan perempuan dewasa awal yang mengalami fatherless di Indonesia.