This Author published in this journals
All Journal Sungging
Salsabilla, Niva
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Capacity building programme for student organisations: Fostering student engagement with the community: Program penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan: Membangun keterlibatan mahasiswa dengan masyarakat Aprillia, Najwa Dinara; Haryani, Datik Wahyu; Yonevi, Yusuf; Admaja, Faiz Estu; Salsabilla, Niva
Sungging: Journal of Innovative, Cultural, Transdisciplinary Art and Kriya Discourse Vol. 4 No. 1 (2025): Sungging January-June Edition
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/sungging.v4i1.87474

Abstract

This study examines how fine arts students at Yogyakarta State University engaged with the community of Beji Village through a capacity-building programme. Using qualitative case studies and interviews with four participants, the findings show that students adapted art education to local socio-cultural contexts through informal communication, contextual media, and intergenerational collaboration. Beyond skill development, the experience enhanced cultural awareness and shifted students’ roles toward art facilitation. The initiative bridged academia and community while promoting local cultural identity through collaborative art. Recommendations include strengthening community-based curricula and sustained support to ensure lasting social impact. _______________________________________________________________________________   Penelitian ini mengkaji bagaimana mahasiswa seni rupa Universitas Negeri Yogyakarta berinteraksi dengan masyarakat melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPKO) di Desa Beji, Gunungkidul. Dengan pendekatan studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur terhadap empat mahasiswa. Hasil menunjukkan mahasiswa mampu menyesuaikan strategi pembelajaran seni dengan struktur sosial-budaya lokal melalui komunikasi informal, media kontekstual, dan pelibatan masyarakat lintas generasi dalam proses kreatif. Selain meningkatkan keterampilan teknis dan pedagogis, pengalaman ini memperluas kesadaran kultural mahasiswa serta mengubah peran mereka menjadi fasilitator seni. Proses ini menjembatani dunia akademik dengan realitas sosial sekaligus mengangkat identitas budaya lokal melalui praktik seni kolaboratif. Temuan merekomendasikan penguatan kurikulum berbasis komunitas dan pendampingan berkelanjutan untuk memastikan dampak sosial pendidikan seni yang berkelanjutan.