Penelitian ini diarahkan untuk membangun pemahaman mengenai teknik-teknik periwayatan hadis meliputi bentuk periwayatan hadis, syarat yang harus dipenuhi dalam proses periwayatan hadis serta metode yang digunakan dalam periwayatan hadis. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif yang dipadukan dengan studi kepustakaan (library research). Sumber data berasal dari beragam literatur yang relevan, di antaranya adalah buku, artikel jurnal, dan sumber pustaka lainnya yang membahas secara komprehensif bentuk, syarat, dan metode periwayatan hadis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa periwayatan hadis secara umum mencakup dua bentuk yaitu periwayatan lafaz dan periwayatan maknawi. Periwayatan hadis adalah kegiatan yang melibatkan dua sisi, yaitu penerima atau pengambil seperti murid dan ini dikenal istilah tahammul dan periwayat atau pemberi yaitu seorang guru dan ini dikenal dengan istilah ada’. Baik penerima atau periwayat harus memenuhi beberapa syarat agar hadis yang diriwayatkan dapat diterima. Dalam proses periwayatan hadis, terdapat berbagai metode yang digunakan, antara lain as-Sima' (mendengar), al-Qira’ah (membaca), al-Ijazah (izin untuk meriwayatkan), al-Munawalah (memberi), al-Mukatabah (menullis), al-I'lam (pemberitahuan), al-Washiyah (wasiat), dan al-Wijdan (penemuan). Penelitian ini memberikan kontribusi pemahaman terhadap validitas suatu hadis sehingga memperkuat literatur keilmuan Islam serta mencegah kesalahpahaman dalam praktik agama. Penelitian ini terbatas pada kajian teoritis teknik periwayatan sehingga penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian komparatif takhrij hadis agar penelitian lebih aplikatif.