Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama enam bulan, tanpa menambahkan atau mengganti makanan atau minuman lain. Berdasarkan data UNICEF, sebanyak 136,7 juta bayi lahir diseluruh dunia hanya 32,6% dari me reka yang disusui secara ekslusif dalam 6 bulan pertama. sementara di negara berkembang hanya 39% ibu-ibu yang memberikan ASI Ekslusif. Hal ini dipengaruhi prespektif ibu tentang pemberian ASI Eklusif. Unit kesehatan yang paling berperan dalam meningkatkan pengetahuan pemberian ASI Eksklusif adalah puskesmas melalui kegiatan posyandu yang dibantu oleh kader Kesehatan. Namun demikian kader di Indonesia belum melaksanakan perannya secara maksimal karena kurangnya kemampuan dan pengetahuan kader tentang ASI Eksklusif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan kader mengenai asi eklusif. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Pre Eksperimen dengan rancangan one grup pretest postest.teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Simple Random sampling dengan jumlah sampel 33 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil penelitian rata-rata tingkat pengetahuan kader sebelum mendapatkan Pendidikan kesehatan mengenai ASI Ekslusif adalah 6,9697 dan setelah mendapatkan Pendidikan kesehatan mengenai ASI eklusif mengalami peningkatan yaitu 7.773. setelah dilakukan analisis menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai P value 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan anatara pengetahuan kader sebelum dan sesudah mendapatkan Pendidikan kesehatan mengenai ASI eklusif.