Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Durasi Terapi Hemodialisis Terhadap Tingkat Depresi Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Di Rumah Sakit Bintang Amin Meilinda, Sri Rany; Prasetia, Toni; Mandala, Zulhafis
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.20429

Abstract

Penyakit ginjal kronis (CKD) adalah gangguan progresif dan irreversibel pada fungsi ginjal, yang umumnya disebabkan oleh diabetes dan hipertensi. Pasien CKD yang menjalani terapi hemodialisis seumur hidup kerap mengalami tekanan psikologis, terutama depresi. WHO melaporkan bahwa sekitar 10% populasi dunia terdampak CKD, dengan angka kejadian yang terus meningkat, termasuk di Indonesia. Di RS Bintang Amin Bandar Lampung, tercatat 884 kasus CKD pada tahun 2021. Terapi hemodialisis jangka panjang dapat menimbulkan masalah psikososial, sehingga penting untuk memahami dampaknya terhadap kondisi mental pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh durasi hemodialisis terhadap tingkat depresi pada pasien CKD di RS Bintang Amin tahun 2024–2025. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan desain cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52,0% pasien menjalani hemodialisis lebih dari satu tahun, sementara 48,0% menjalani kurang dari satu tahun. Tingkat depresi lebih tinggi ditemukan pada pasien dengan durasi hemodialisis kurang dari satu tahun (63,7%) dibandingkan dengan mereka yang menjalani lebih dari satu tahun (35,9%). Uji Chi-Square menghasilkan nilai p = 0,024, yang menunjukkan adanya hubungan signifikan antara durasi hemodialisis dan tingkat depresi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pasien yang menjalani hemodialisis dalam waktu kurang dari satu tahun memiliki kecenderungan mengalami depresi yang lebih tinggi dibandingkan pasien dengan durasi terapi yang lebih lama.