<![CDATA[Latar Belakang: Pada Mei 2023 jumlah orang yang terinfeksi virus corona di Indonesia telah mencapai 6.799.917, serta 161.646 orang meninggal, 16.453 orang masih dirawat (positif aktif), dan 6.621.818 orang dinyatakan sembuh. Karena begitu banyaknya kasus yang terjadi di Indonesia ini maka,pemerintah pun melakukan gerakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Peraturan ini diterbitkan langsung oleh Kementerian Kesehatan untuk pencegahan virus COVID-19. Tujuan penelitian ini untuk meganalisis keefektifitasan kebijakan PSBB di Indonesia pasca Covid-19. Subjek dan Metode: Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan teknik pendekatan sistematik review. Artikel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan teks full artikel dengan desain studi observasional (cross-sectional, cohort, dan case control) yang dipublikasikan dari tahun 2018 hingga tahun 2023. Variabel independent meliputi Kebijakan PSbB di Indoesia, dan variable dependen yaitu Covid-19. Pengumpulan data artikel dilakukan dengan mencari artikel pada search database database Google Scholar, Pubmed, dan Science Direct. Hasil: Kebijakan PSBB efektiv dilakukan bila semua pihak bisa diajak untuk bekerja sama. Baik itu dari pemerintah yang harus tegas dalam menegur serta memberi sanksi pada semua lapisan masyarakat, dan kekonsistenan penerapan dari kebijakan di lapangan yang telah tertulis dalam peraturan. Begitu pula dengan masyrakat yang harus sadar bahwa kebijakan ini pada dasarnya adalah untuk kepentingan bersama. Kesimpulan: Kebijakan PSBB di Indonesia masih belum efektif penerapannya.]]>
