Nur, Muhammad Fakhriansyah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Fikih Muamalah pada Akad Hotel Syariah terhadap Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Pariwisata Syariah Nur, Muhammad Fakhriansyah; Maulida, Ira Siti Rohmah
Jurnal Riset Ekonomi Syariah Volume 5, No. 1, Juli 2025 Jurnal Riset Ekonomi Syariah (JRES)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jres.v5i1.6637

Abstract

Abstrak. Penelitian ini menganalisis penerapan fikih muamalah dalam transaksi hotel syariah, khususnya terkait dengan akad ijarah dan kemungkinan akad lainnya, seperti akad bai. Berdasarkan Fatwa DSN Nomor 108/DSN-MUI/X/2016 tentang Pariwisata Syariah, hanya akad ijarah yang diizinkan dalam pariwisata syariah. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris dengan metode kualitatif dan kajian fikih muamalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akad bai tidak dapat diterapkan dalam hotel syariah, meskipun sebelumnya dianggap sebagai alternatif akad ijarah. Namun, akad salam ditemukan sebagai alternatif yang sesuai dengan prinsip syariah dan tidak bertentangan dengan akad ijarah. Pernyataan Ketua Dewan Syariah Nasional Perwakilan Jawa Barat juga mendukung penggunaan akad salam dalam konteks ini. Dengan demikian, akad ijarah tetap menjadi akad utama yang digunakan dalam hotel syariah, dan akad bai tidak sesuai dengan praktik yang dianjurkan dalam fatwa tersebut. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa meskipun ada multiakad, tidak ada pertentangan antara akad ijarah dan salam dalam praktik hotel syariah. Abstract. This study analyzed the application of mujahideen fiqh in Islamic hotel transactions, especially related to looted contracts and other possible accounts, such as charitable deeds. Based on the DSN Fatwa Number 108/DSN-MUI/X/2016 on Sharia Tourism, only looted accounts are allowed in sharia tourism. This study uses an empirical juridical approach with qualitative methods and an all-out fiqh study. Research results showed that the academy could not be applied in sharia hotels, although it was previously considered an alternative to the looted academy. However, akadhalam was found to be an alternative that conforms to sharia principles and does not contradict looted acadjas. The statement of the Chairman of the National Sharia Council of West Java also supports the use of salamat in this context. Thus, the looted academy remains the main deed used in Islamic hotels, and the deed does not comply with the recommended practice in the fatwa. This study also shows that although there is a multi-acad, there is no contradiction between looting and salutation in the practice of sharia hotels.