Abstrak Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan pengembangan TOGA di Desa Rantau Langsat melalui sosialisasi, pelatihan pengelolaan tanaman obat, simulasi penggunaan formularium ramuan obat tradisional, serta pendirian kebun TOGA. Kegiatan dilaksanakan oleh tim KKN dengan melibatkan masyarakat, khususnya kader PKK, dan mendapatkan dukungan dari pemerintah desa. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengenali, menanam, merawat, dan memanfaatkan tanaman obat secara mandiri. Sebuah kebun TOGA percontohan seluas 4 x 4 meter berhasil dibangun dan berfungsi sebagai pusat pembelajaran masyarakat. Keberlanjutan program ini ditunjang oleh pendampingan yang konsisten dan evaluasi efektivitas pemanfaatan tanaman obat sebagai terapi tradisional. Selain itu, kegiatan ini membuka peluang pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan produk olahan dan pemanfaatan limbah tanaman obat. Secara keseluruhan, pemanfaatan TOGA berpotensi menjadi alternatif pengobatan yang efektif sekaligus sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat Desa Rantau Langsat. Kata kunci: tanaman obat keluarga; pemanfaatan; pengabdian masyarakat; kesehatan; pemberdayaan ekonomi. Abstract The utilization of Family Medicinal Plants (TOGA) is one of the efforts to improve public health and welfare independently. This study aims to describe the implementation of TOGA development activities in Rantau Langsat Village through socialization, training on medicinal plant management, simulations of traditional herbal formulations, and the establishment of a TOGA demonstration garden. The activities were carried out by a community service team (KKN) involving local residents, particularly PKK women’s group members, with support from the village government. The results indicated an increase in community knowledge and skills in identifying, cultivating, maintaining, and independently utilizing medicinal plants. A 4 x 4 meter TOGA demonstration garden was successfully established and serves as a community learning center. The program's sustainability is supported by continuous mentoring and evaluation of the effectiveness of medicinal plant-based therapies. Furthermore, the initiative opens up opportunities for economic empowerment through the development of processed products and the use of medicinal plant waste. Overall, the utilization of TOGA has the potential to become an effective alternative treatment and a supplementary source of income for the residents of Rantau Langsat Village. Keywords: family medicinal plants; utilization, community service; health; economic empowerment.