Studi ini mengkaji perbedaan perhitungan volume pekerjaan yang memengaruhi rencana anggaran antara metode konvensional dan aplikasi Building Information Modelling. Studi ini membandingkan perhitungan volume kontraktor konvensional dengan yang diperoleh menggunakan Autodesk Revit. Autodesk Revit mengintegrasikan disiplin arsitektur, struktur, dan M.E.P (Mechanical, Electrical, Plumbing). Pada tahap ini dilakukan pemodelan atau pembuatan gambar dari data yang digunakan untuk penelitian. Menu yang dimanfaatkan adalah menu pemodelan dalam proses pemodelan dalam bentuk dua dimensi dan tiga dimensi. Keuntungan menggunakan Autodesk Revit adalah proses pemodelan dapat mengintegrasikan pemodelan dua dimensi dan tiga dimensi secara bersamaan. .Penelitian ini menganalisis perbandingan perhitungan volume pekerjaan pada Proyek “Gedung Sarana Pelayanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah” antara data volume yang diperoleh dari kontraktor dengan data volume yang dihasilkan peneliti dengan menggunakan software Autodesk Revit. Analisis ini bertujuan untuk membandingkan kedua metode ini. Quantity Take Off merupakan daftar material yang diperlukan untuk pembangunan, berbeda dengan Rencana Anggaran Biaya yang menghitung biaya proyek keseluruhan. .Perhitungan revit untuk pilecap dan sloof mengakibatkan peningkatan biaya. Penelitian ini memastikan tujuan tercapai. Yaitu, meliputi pemodelan kembali struktur lantai pertama menggunakan Autodesk Revit, menganalisis perhitungan kuantitas menggunakan Autodesk Revit pada volume struktur lantai pertama, tidak termasuk tulangan dan lainnya. Terjadi perubahan rencana anggaran biaya antara perhitungan konvensional dengan perhitungan menggunakan aplikasi Autodesk Revit. Selain itu, terdapat perubahan biaya yang cukup signifikan, yaitu kenaikan signifikan dari total biaya proyek awal sebesar Rp 68.603.620,86 menjadi Rp 70.223.506,87. Peningkatan biaya berjumlah sekitar Rp 1.619.886,01.