Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya keterampilan berpikir kritis sebagai kompetensi utama dalam menghadapi tantangan pembelajaran abad 21, khususnya pada siswa kelas V SD Negeri 064034 Medan Johor. Materi nilai-nilai Pancasila dipilih sebagai konteks pembelajaran untuk menanamkan karakter sekaligus meningkatkan kemampuan analisis siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi, dengan subjek sebanyak 25 siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan skor keterampilan berpikir kritis siswa, dari rata-rata 56 pada pra-tindakan (kategori cukup), menjadi 70 pada siklus 1 (kategori baik), dan mencapai 82 pada siklus 2 (kategori sangat baik). Temuan ini menunjukkan bahwa model PBL efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa secara bertahap dan kontekstual. Kontribusi utama penelitian ini mencakup penguatan teori penerapan PBL dalam mata pelajaran nilai-nilai Pancasila, penyediaan strategi praktis bagi guru dalam merancang pembelajaran yang aktif dan bermakna, serta menunjukkan efektivitas pendekatan PTK dalam peningkatan mutu proses belajar mengajar. Secara sosial-edukatif, penelitian ini turut mendorong pembentukan karakter siswa melalui internalisasi nilai-nilai Pancasila yang dikembangkan melalui proses berpikir kritis. Dengan demikian, model Problem Based Learning direkomendasikan sebagai strategi pembelajaran yang tidak hanya meningkatkan aspek kognitif siswa, tetapi juga memperkuat pendidikan karakter di tingkat sekolah dasar.