Perkembangan teknologi telah mengubah cara masyarakat membeli produk, dengan konsumen lebih sering menggunakan platform digital. Penggunaan teknologi digital dalam sektor ritel modern juga berdampak pada warung-warung kecil konvensional. Meskipun telah ada inovasi teknologi digital seperti sistem ritel modern dari SRC, masih terdapat tantangan dalam mencapai tujuan digitalisasi warung yang sukses. Beberapa mitra SRC belum optimal dalam menjalankan sistem digitalisasi warung yang telah disediakan. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan identifikasi faktor-faktor utama yang dapat mendukung kesuksesan digitalisasi warung. Penelitian ini menggunakan metode socio-technical system untuk melihat faktor kesuksesan dalam digitalisasi warung. Metode ini melibatkan penelitian kualitatif dengan wawancara terhadap delapan mitra SRC untuk mengidentifikasi faktor kritis keberhasilan digitalisasi warung. Selanjutnya, data dianalisis dengan pencocokan pola (pattern matching) terhadap konsep dan teori yang ada pada literatur relevan. Hasil temuan menunjukkan bahwa faktor sosial dan teknis berpengaruh signifikan dalam kesuksesan digitalisasi warung. Pola pikir pertumbuhan (growth mindset) dan pola pikir teknologi (technology mindset) menjadi aspek utama yang memainkan peran penting. Kedua aspek tersebut harus seimbang agar digitalisasi warung berjalan optimal. Penghambat utama dalam digitalisasi warung adalah kurangnya adopsi aplikasi atau sistem yang tersedia. Oleh karena itu, penting bagi mitra SRC untuk mengadopsi aplikasi dan sistem yang tepat guna meningkatkan efisiensi operasional warung.