Indeks Massa Tubuh (IMT) didefinisikan sebagai berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter (kg/m2). Preeklamsia merupakan kehamilan yang ditandai dengan tingginya tekanan darah, kadar protein urine, serta odema. Menurut data survey Dinas Kesehatan Kota Kediri tahun 2023 kasus preeklamsia sebanyak 83 kasus (1,87%). Salah satu faktor yang dapat mendukung terjadinya preeklamsia yaitu obesitas. Wanita dengan status gizi berlebih memiliki resiko tinggi seperti keguguran, preeklamsia, dan kematian prenatal. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) ibu hamil dengan kejadian preeklamsia di Puskesmas Sukorame Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Tahun 2024. Desain penelitian menggunakan korelasional, metode penelitian menggunakan data sekunder, populasi 200 ibu hamil dengann teknik probability sampling dengan teknik simpel random sampling, besar sampel 133 ibu hamil. Instrument penelitian menggunakan lembar pengumpul data, teknik data menggunakan uji spearman’s rank (Rho). Hasil analisis menunjukkan dari 133 responden sebagian besar memiliki indeks massa tubuh normal (62,4%), hampir seluruhnya tidak mengalami preeklamsia (90,2%). Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji korelasi spearman’s rank diperoleh nilai ρ = 0,000 dengan tingkat kepercayaan 95 % (ɑ = 0,05) dapat dikatakan ρ < ɑ H0 ditolak dan H1 diterima, maka ada hubungan antara indeks massa tubuh ibu hamil dengan kejadian preeklamsia. Koefisien korelasi sebesar 0,424. Berarti tingkat hubungan antara indeks massa tubuh ibu hamil dengan kejadian preeklamsia dalam kategori sedang dengan arah hubungan positif (+) artinya terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) ibu hamil dengan kejadian preeklamsia. Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan edukasi mengenai pencegahan terhadap kejadian preeklamsia pada ibu hamil.