Proyek pembangunan Hotel Azana Bandar Lampung merupakan proyek gedung berlantai 11 yang memiliki potensi risiko kecelakaan kerja tinggi. Identifikasi risiko dilakukan terhadap beberapa faktor, seperti kurang fokusnya pekerja, penggunaan alat berat, area proyek yang tidak bersih, dan rendahnya kesadaran penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis risiko kecelakaan melalui identifikasi risiko, survei lapangan, penilaian tingkat kecelakaan (likelihood index dan severity index), serta penentuan peringkat risiko. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko paling dominan adalah pekerja terjatuh dari ketinggian dengan likelihood index 21% dan severity index 64%, serta putusnya sling crane dengan likelihood index 7% dan severity index 61%. Analisis risiko menggunakan diagram Bow Tie mengungkap bahwa risiko pekerja terjatuh disebabkan oleh kecerobohan pekerja, tidak adanya alat pengaman, fasilitas yang tidak memadai, dan kebersihan lokasi yang buruk, dengan konsekuensi berupa luka ringan, luka berat, atau kematian. Sementara itu, risiko putusnya sling crane dipicu oleh usia alat yang sudah tua, kondisi sling tidak aman, kelebihan beban, cuaca ekstrem, kurang fokusnya operator, dan tidak adanya rambu pengaman, yang berakibat pada luka berat, kematian, atau kerusakan alat berat. Kontrol peristiwa dan faktor eskalasi juga dianalisis untuk memitigasi risiko yang mungkin terjadi.