Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penurunan motivasi siswa untuk menempuh pendidikan terutama di Sekolah Dasar yang terganggu oleh permasalahan ekonomi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari stres ekonomi keluarga terhadap tingkat motivasi belajar siswa di SD Negeri 08 Biau, Kabupaten Buol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Ex Post facto. Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada orang tua/wali siswa kelas 4, 5, dan 6 menggunakan teknik sampling insidental. Analisis data yang dilakukan menggunakan uji Spearman’s Rank, diperoleh nilai koefisien sebesar -0,363 dengan sig sebesar 0,002 < 0,05 artinya terdapat hubungan yang negatif. Selanjutnya dilakukan uji Kruskal-Wallis untuk melihat perbedaan tingkat motivasi belajar dilihat dari tingkat stres ekonomi keluarga, adapun hasil ujinya didapatkan nilai sig (p) sebesar 0,001 yang berarti terdapat perbedaan dalam tingkat motivasi belajar siswa. Untuk kelompok yang berbeda secara signifikan dilanjutkan dengan uji Games-Howell Post Hoc Comparisons, didapatkan dari nilai signifikan kelompok stres berat-ringan sebesar <0,001 terdapat perbedaan, selanjutnya kelompok stres berat-sedang sebesar 0,079 tidak terdapat perbedaan, kemudian kelompok stres ringan-sedang sebesar <0,001 terdapat perbedaan. Dialnjutkan dengan analisis regresi logistik ordinal didapatkan nilai sig 0,001<0,05 artinya terdapat pengaruh dengan koefisien regresi (estimate) -17,0 dan -18,0 yang berarti semakin berat tingkat stres ekonomi maka peluang siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi sangat kecil. Dalam penelitian ini, stres ekonomi keluarga memiliki kontribusi sebesar 13,9% terhadap perbedaan tingkat motivasi belajar siswa.