Menurut data dari Profil Dinas Kesehatan Kota Jambi terdapat peningkatan jumlah kunjungan pasien rawat jalan di Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi pada tahun 2021 sebanyak 6.947 naik menjadi 18.129 di tahun 2022. Peningkatan kunjungan pasien secara langsung berdampak pada manajemen logistik obat, terutama dalam hal perencanaan, pengadaan, dan pendistribusian. Semakin banyak pasien yang datang, kebutuhan akan obat-obatan akan meningkat, sehingga puskesmas harus memastikan stok obat tetap mencukupi dan terkelola dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis bagaimana proses manajemen logistik obat di Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi. Jenis penelitian yang digunakan ialah kualitatif. Informan penelitian adalah pegawai di Puskesmas Paal Merah II Kota Jambi dengan purposive sampling. asil : Dari hasil wawancara mendalam perencanaan obat di Puskesmas Paal Merah II menggunakan metode konsumsi pihak yang terlibat yaitu apoteker, kepala puaskesmas, dan dokter. Anggaran setiap tahunnya berbeda jumlahnya untuk tahun ini sekitar dua puluh juta. Pengadaan obat menggunakan sistem e-katalog. Penerimaan obat dilakukan oleh penanggung jawab gudang pemeriksaan kadaluarsa, fisisk obat, dan kemasan. Pengecekan mutu obat dilakukan sebulan sekali di ruang penyimpanan obat. Pendistribusian ke sub unit dilakukan secara manual menggunakan buku permintaan obat. Penghapusan obat dilakukan setahun sekali melalui pihak ke tiga. Manajemen logistik obat di Puskesmas Paal Merah II sudah cukup baik namun masih terdapat kendala didalamnya pada proses perencanaan berupa terdapat item obat yang ternyata dibutuhkan namun tidak terdapat dalam perencanaan. Proses pengadaan obat berupa ketidaksesuaian jumlah obat yang diterima dari Instalasi Farmasi Kota dengan permintaan yang diajukan oleh Puskesmas. Pada proses penyimpanan berupa ruang penyimpanan obat yang sempit dan rak penyimpanan obat yang terbatas.