Bali dikenal luas sebagai destinasi wisata unggulan dunia karena kekayaan alam dan budayanya. Salah satu kawasan yang menonjol adalah Desa Wisata Penglipuran di Kabupaten Bangli, yang meraih penghargaan “Best Tourism Village 2023” dari UNWTO. Seiring meningkatnya jumlah wisatawan, masyarakat desa mengembangkan usaha lokal yang tidak hanya berorientasi ekonomi tetapi juga menjaga kelestarian budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengungkapan identitas budaya pelaku usaha lokal melalui lapisan enactment dalam teori Komunikasi Identitas (Communication Theory of Identity) oleh Michael Hecht. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan studi kasus pada Mbok Aris, pelaku usaha penyewaan busana adat dan layanan fotografi di Desa Penglipuran. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam, lalu dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas pelaku usaha tercermin dari tindakan simbolis, perilaku komunikasi, dan interaksi dengan wisatawan yang menekankan nilai-nilai budaya Bali. Strategi usaha yang dikembangkan tidak hanya mencerminkan inovasi ekonomi, tetapi juga menjadi sarana pelestarian budaya melalui pengalaman wisata yang autentik. Implikasi penelitian ini memperluas pemahaman tentang komunikasi identitas dalam konteks usaha lokal berbasis budaya dan memberikan kontribusi terhadap pengembangan pariwisata berkelanjutan yang mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal. Penelitian ini juga membuka ruang kajian baru mengenai enactment identity dalam ranah komunikasi budaya di kawasan wisata adat.