Luckman, Mutiara Munigar
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Prinsip - Prinsip Perancangan Kota Menurut Hamid Shirvani dalam Evaluasi Tata Ruang dan Kualitas Urban Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat Luckman, Mutiara Munigar; Hanggara, Raditya; Pradini, Purnama Sakhrial
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.30755

Abstract

Kota Tua Jakarta adalah salah satu daerah yang paling kaya sejarah di Indonesia, dengan banyak bangunan kolonial, serta suasana dunia lama yang unik. Namun, potensi yang belum dimanfaatkan menghadapi masalah dalam perencanaan tata ruang yang mengurangi kualitas daerah ini sebagai ruang publik yang dulunya menyenangkan, dinamis, dan hidup. Dampak dari fungsi bangunan yang tidak teratur, jalur pejalan kaki yang sempit dan rusak, terbatasnya ruang terbuka, dan sirkulasi kendaraan yang buruk menciptakan penurunan pengunjung yang dapat diamati secara langsung dari sekitar 6 juta pada tahun 2016 menjadi 3,9 juta pada tahun 2022 menurut Dinas Pariwisata Jakarta. Ini menunjukkan bahwa alih-alih mendapatkan perhatian, hotspot budaya dan pariwisata yang ditunjuk justru diabaikan. Sejalan dengan kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan mengevaluasi Kota Tua dengan pendekatan Hamid Shirvani, yang membagi struktur kota menjadi delapan elemen kunci: penggunaan lahan, bentuk dan ukuran bangunan, sirkulasi dan parker, ruang terbuka, jalur pedestrian, titik aktivitas, landmark, dan batas wilayah. Metode ini dianggap sesuai karena dalam mengevaluasi kota tidak hanya melihat dari fisik, tetapi juga mempertimbangkan bagaimana ruang-ruang tersebut dimanfaatkan dan dirasakan oleh warga. Fokus studi ini adalah untuk menentukan bagian mana dari Kota Tua yang berfungsi dengan baik dan bagian-bagian yang memerlukan perbaikan. Hasil studi dapat menjadi pertimbangan dari perencanaan kembali kawasan Kota Tua dengan tujuan bukan hanya melestarikan sejarah, tetapi juga menghidupkan kawasan sebagai ruang publik yang bersahabat, fungsional, dan relevan bagi masyarakat modern.