Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Keseimbangan pada Posisi Laporan Keuangan Menggunakan SAK EMKM pada Usaha Otomotif Bengkel Fifa Wijaya Motor Hashifah, Wiwi; Farida, Ida; Patimbangi, Andi
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 5 No 2: Agustus (2025)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajsh.v5i2.1479

Abstract

Penerapan standar akuntansi pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seringkali menjadi tantangan karena keterbatasan sumber daya dan literasi akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM), mengevaluasi keseimbangan posisi laporan keuangan, serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi oleh Bengkel Fifa Wijaya Motor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis menggunakan model Miles, Huberman, dan Saldana yang terdiri dari kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan SAK EMKM pada Bengkel Fifa Wijaya Motor masih bersifat parsial. Pencatatan keuangan masih dilakukan secara manual, terbatas pada pemasukan dan pengeluaran kas, dan belum menghasilkan laporan keuangan yang lengkap (laporan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan). Akibatnya, keseimbangan posisi keuangan sesuai persamaan dasar akuntansi (Aset=Liabilitas+Ekuitas) belum tercapai. Meskipun demikian, usaha ini menunjukkan adanya konsistensi dalam pencatatan harian dan beroperasi dengan berlandaskan prinsip-prinsip syariah. Kendala utama yang teridentifikasi meliputi: (1) keterbatasan pemahaman terhadap SAK EMKM, (2) minimnya akses terhadap pelatihan akuntansi, (3) penggunaan sistem pencatatan yang masih manual, dan (4) lemahnya sistem pengendalian internal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun terdapat kesadaran akan pentingnya pencatatan, diperlukan pendampingan dan edukasi untuk menjembatani kesenjangan antara praktik di lapangan dengan standar akuntansi yang berlaku.