Latar Belakang: Hipertensi termasuk masalah yang tidak boleh diabaikan terutama pada lansia karena gejalanya seringkai tidak diketahui meskipun sudah berlangsung lama. Penggunaan obat-obatan farmakologi selain dapat mengeluarkan biaya yang sangat mahal juga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal apabila di konsumsi dengan waktu yang sangat panjang, maka dari itu juga dibutuhkan terapi non farmakologi. Metode: Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pre-eksperimental dengan pendekatan one group pretest-posttest . Populasi terdiri dari 32 lansia penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Karang Penang. Sampel ditentukan dengan cara acak dengan teknik simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil: Hasil analisis menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa terjadi penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi setelah diberikan terapi Hijamah (Bekam Kering), dengan nilai signifikansi p = 0,003. Hal ini mengindikasikan bahwa terapi Hijamah (Bekam Kering) efektif dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian terapi Hijamah (Bekam Kering) bisa dijadikan sebagai salah satu pilihan alternatif terapi untuk menurunkan bahkan menormalkan tekanan darah pada penderita hipertensi, dan terbukti efektif dalam membantu menurunkan dan menormalkan tekanan darah pada individu dengan kondisi tersebut. Kata Kunci : Terapi Hijamah (Bekam Kering), Tekanan Darah, Hipertensi.