Waruwu, Elianus
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Multidisciplinary Indonesian Center Journal

STRATEGIES FOR INSTILLING RELIGIOUS MODERATION UNDERSTANDING AMONG CHURCH CONGREGATIONS IN INDONESIA Waruwu, Elianus; Diantiwati
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 2 No. 3 (2025): Vol. 2 No. 3 Edisi Juli 2025
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v2i3.1085

Abstract

This study highlights the urgent need to instill an understanding of religious moderation among church congregations in Indonesia’s pluralistic society, as a means to reduce religious tensions and extremism. Although the Indonesian government has promoted the concept of religious moderation, its implementation within church communities remains underexplored. This research aims to identify effective strategies for fostering a moderate and inclusive understanding of religious moderation within Indonesian church congregations. A qualitative methodology was employed using a literature review approach based on relevant scholarly sources. Findings indicate that foundational strategies involve strengthening theological understanding of religious moderation from a Christian perspective, emphasizing core teachings such as love as the greatest commandment, Christian hospitality as practical application, and the theological principle of mutual acceptance (Romans 15:7). Furthermore, the study underscores the vital role of churches in this process through inclusive religious education, improved moderate religious literacy, responsible use of social media, engagement in interfaith dialogue, and systematic training programs. Cultivating a moderate and inclusive attitude requires nurturing humility, reinforcing national commitment in line with Pancasila, embracing diversity, rejecting extremism, and actualizing these values in daily life. To overcome challenges, the study recommends effective socialization, enhanced religious literacy, wise media engagement, collaboration with various stakeholders, exemplary leadership, and continuous program evaluation. The study concludes that religious moderation is an essential contribution of the church to national unity, conflict prevention, the upholding of national values, interfaith harmony, and the strengthening of national identity.    
QUALIFICATIONS OF THE SPIRITUAL INTEGRITY OF JESUS’ LEADERSHIP IN THE GOSPEL OF MATTHEW: IMPLICATIONS FOR CHRISTIAN LEADERSHIP IN INDONESIA Waruwu, Elianus; Sihotang, Korintus; Paimon, Edi; Jacky, Jacky
Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) Vol. 2 No. 4 (2025): Vol. 2 No. 4 Edisi Oktober 2025
Publisher : PT. Jurnal Center Indonesia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/micjo.v2i4.1293

Abstract

Penelitian ini menyoroti krisis integritas kepemimpinan yang melanda Indonesia dan gereja, yang kerap dipengaruhi oleh adopsi model kepemimpinan sekuler yang pragmatis serta mengabaikan spiritualitas Alkitabiah. Walaupun keteladanan Yesus menjadi acuan utama, kajian teologis khusus tentang integritas spiritual kepemimpinan-Nya dalam Injil Matius masih terbatas. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis integritas spiritual Yesus dalam Injil Matius serta menggali implikasinya bagi kepemimpinan Kristen di Indonesia, khususnya bagi guru Pendidikan Agama Kristen dan pemimpin gereja. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan studi literatur serta eksegesis historis-gramatikal dan teologis terhadap Injil Matius. Hasil penelitian mendefinisikan integritas secara holistik sebagai kesatuan identitas diri, keaslian hidup, keberanian moral, kedekatan dengan Allah, dan kompetensi praktis. Integritas ini berakar pada relasi dengan Allah dan menuntut keselarasan antara perkataan, tindakan, serta kehendak-Nya. Kepemimpinan Kristen dipahami bukan sekadar kapasitas manusiawi atau posisi, melainkan panggilan ilahi yang menuntut visi rohani, integritas, dan pelayanan kasih. Empat kualifikasi integritas kepemimpinan Yesus yang ditemukan adalah: (1) Kepemimpinan melalui kehidupan doa yang tekun sebagai dasar ketergantungan total pada Allah dan ketaatan kepada kehendak-Nya; (2) Kepemimpinan sesuai tuntunan Roh Kudus sebagai sumber wibawa dan kuasa yang bersumber dari pengurapan ilahi; (3) kepemimpinan berdasarkan kebenaran firman Tuhan sebagai otoritas tertinggi, sumber kebenaran, inspirasi, hikmat, dan pendoman kehidpan; dan (4) kepemimpinan berkarakter ilahi yang nyata melalui kasih agape, kerendahan hati, belas kasihan, kejujuran, ketulusan, serta penolakan terhadap kemunafikan. Kesimpulannya, integritas kerohanian merupakan pilar fundamental yang menyatukan kedalaman spiritualitas dengan kredibilitas praktis, sekaligus memberikan kerangka teologis yang kokoh untuk membangun kepemimpinan Kristen yang otentik dan transformatif di tengah krisis integritas.