Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA TEH HERBAL BERBASIS ROSELA, SERAI, DANJAHE DENGAN STEVIA SEBAGAI PEMANIS ALAMI Rahayu Suseno; Surhani; Silvi Leila Rahmi
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol. 10 No. 4 (2025): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63071/rfbcc865

Abstract

Teh herbal secara luas dikenal karena manfaat kesehatannya dan sering dikombinasikan denganpemanis alami seperti stevia untuk meningkatkan nilai gizi dan sifat sensorinya. Penelitian ini bertujuan untukmengevaluasi pengaruh penambahan daun stevia terhadap karakteristik teh herbal. Penelitian ini dirancangmenggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima perlakuan rasio teh herbal dan daun stevia:60%:40%, 55%:45%, 50%:50%, 45%:55%, dan 40%:60%, masing-masing diulang sebanyak empat kalisehingga diperoleh 20 satuan percobaan. Parameter yang dianalisis meliputi warna, kadar air, total fenol,aktivitas antioksidan, kandungan vitamin C, dan kadar antosianin. Data dianalisis menggunakan ANOVA padataraf signifikansi 1% dan 5%. Jika ditemukan perbedaan yang signifikan, maka dilakukan uji lanjut Duncan’s NewMultiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teh yang dihasilkan memilikiwarna merah tua, kadar air berkisar antara 10,14–10,4%, total fenol antara 16,19–22,74 mg/100 mL, aktivitasantioksidan antara 83,03–86,98%, kandungan vitamin C antara 16,43–51,63 mg/100 mL, dan kadar antosianinantara 30,91–36,62%.
TEKNOLOGI PEMERAHAN SUSU SAPI DI INDONESIA: IMPLIKASI MILKING MACHINE TERHADAP KUALITAS DAN KEAMANAN PRODUK TITIRAWATI; Amir hamzah; Rahayu Suseno
Science Technology and Management Journal Vol. 5 No. 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nasional Karangturi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53416/stmj.v5i2.390

Abstract

Pemerahan susu merupakan tahapan krusial dalam produksi susu sapi, yang sangat memengaruhi kualitas dan keamanannya. Di Indonesia, praktik pemerahan secara manual masih mendominasi peternakan rakyat, sehingga meningkatkan risiko kontaminasi mikrobiologis dan menurunkan mutu susu. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi penggunaan mesin pemerah susu (milking machine) terhadap kualitas dan keamanan produk susu di Indonesia melalui studi literatur yang dipublikasikan dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan milking machine mampu meningkatkan efisiensi waktu pemerahan hingga 40%, meningkatkan volume produksi susu hingga 20%, serta menurunkan jumlah mikroba seperti Total Plate Count (TPC) dan Salmonella sp. secara signifikan. Selain itu, teknologi ini juga membantu menjaga kestabilan kandungan nutrisi susu, menurunkan risiko mastitis, dan meningkatkan kepatuhan terhadap Standar Nasional Indonesia (SNI) 3141.1:2011. Meskipun demikian, adopsi teknologi ini masih menghadapi kendala, terutama di kalangan peternak kecil, akibat keterbatasan akses finansial, teknis, dan infrastruktur. Oleh karena itu, diperlukan dukungan kolaboratif dari pemerintah, akademisi, dan pelaku industri untuk memperluas penerapan teknologi ini dalam rangka meningkatkan mutu produk susu nasional.
PENERAPAN TEKNOLOGI KEMASAN MODIFIED ATMOSPHERE PACKAGING (MAP) UNTUK MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN PRODUK TAPE: SEBUAH TINJAUAN LITERATUR Gianto Rizykita, Yumaratus; Dela Ramadhanti; Nesya Saulina; Rahayu Suseno
Science Technology and Management Journal Vol. 5 No. 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nasional Karangturi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53416/stmj.v5i2.391

Abstract

Tape singkong merupakan produk fermentasi tradisional Indonesia yang mudah mengalami kerusakan akibat aktivitas mikroba dan oksidasi. Salah satu solusi untuk memperpanjang umur simpannya adalah dengan penerapan teknologi Modified Atmosphere Packaging (MAP). Studi ini bertujuan untuk meninjau penerapan teknologi MAP dalam pengemasan tape singkong guna menjaga kualitas dan memperpanjang daya simpan produk. Melalui kajian pustaka dari berbagai literatur, ditemukan bahwa MAP mampu menciptakan kondisi atmosfer dalam kemasan yang menghambat laju respirasi, pertumbuhan mikroba, dan reaksi oksidatif. Berbagai jenis bahan kemasan seperti polyethylene (PE), polypropylene (PP), dan polyethylene terephthalate (PET) telah digunakan dalam MAP, dengan PET menunjukkan kinerja paling baik sebagai penghalang gas dan uap air. Teknologi ini juga terbukti efektif dalam menjaga kualitas sensorik tape seperti aroma, rasa, dan tekstur selama penyimpanan. Oleh karena itu, MAP berbasis PET merupakan solusi potensial untuk pengemasan tape singkong secara modern dan efisien.
DURASI PROSES PELAYUAN DALAM MEMENGARUHI ATRIBUT FISIK, KIMIA, DAN SENSORI TEH CASCARA Rahayu Suseno; Surhaini; Dharia Renate
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol. 10 No. 5 (2025): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63071/x9xz6637

Abstract

Kulit buah kopi merupakan produk sampingan dari proses produksi kopi yang berpotensi diolah menjadi minuman fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengolahan kulit buah kopi melalui variasi lama pelayuan (6, 8, 10, dan 12 jam) guna menghasilkan teh cascara berkualitas tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama pelayuan berpengaruh signifikan terhadap kandungan antioksidan, kadar air, pH, warna, serta atribut sensori aroma, warna, dan penerimaan keseluruhan. Perlakuan terbaik diperoleh pada pelayuan 6 jam yang menghasilkan teh cascara dengan kandungan fenol 13,89 mg GAE/g; aktivitas antioksidan 37,86%; kadar air 9,45%; pH 4,49; serta skor kesukaan: warna 3,77 (suka), aroma 3,57 (suka), rasa 3,40 (suka), dan penerimaan keseluruhan 3,73 (suka). Namun, lama pelayuan tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan fenol total maupun tingkat kesukaan terhadap rasa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa optimasi proses pelayuan dapat meningkatkan mutu teh cascara, khususnya pada kandungan antioksidan dan atribut sensorinya.
Peningkatan Umur Simpan Pada Keju Mozzarella Menggunakan Teknologi Pelapis Aktif : Tinjauan Santa Claudia Br Sitepu; Pebi Sulastri; Rahayu Suseno
Journal of Food Safety and Processing Technology (JFSPT) Vol. 3 No. 1 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jfspt.v3i1.10497

Abstract

Keju mozzarella merupakan produk olahan susu yang digemari karena teksturnya yang elastis dan rasanya yang khas. Namun, keju ini memiliki umur simpan yang relatif pendek akibat tingginya kadar air dan aktivitas mikroorganisme pembusuk seperti Pseudomonas spp. dan bakteri koliform. Artikel ini membahas penerapan teknologi pelapis aktif sebagai metode pengawetan inovatif dalam memperpanjang umur simpan keju mozzarella. Metode penulisan artikel ini berupa studi literatur dari berbagai jurnal ilmiah, artikel, dan buku yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa pelapis aktif dengan kandungan senyawa antimikroba alami seperti nisin, natamisin, dan kitosan mampu secara signifikan menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk, menjaga stabilitas sensorik, dan memperpanjang masa simpan keju. Pelapis aktif juga dinilai lebih aman dibandingkan pengawet sintetis karena berasal dari bahan alami dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, pelapis aktif menjadi solusi potensial dalam industri pengolahan keju di era modern.