Remaja di wilayah pedesaan, seperti Desa Danau Usung, Kabupaten Murung Raya, menghadapi tantangan dalam mengakses informasi kesehatan reproduksi akibat keterbatasan infrastruktur dan kuatnya nilai budaya yang menganggap tabu isu reproduksi. Literasi kesehatan reproduksi yang rendah berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas edukasi kesehatan reproduksi berbasis kearifan lokal dalam meningkatkan literasi remaja di Desa Danau Usung. Penelitian menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan kelompok intervensi dan kontrol. Sebanyak 60 remaja usia 12–18 tahun dipilih secara purposive dan dibagi rata ke dalam dua kelompok. Kelompok intervensi menerima edukasi berbasis kearifan lokal melalui modul berisi cerita rakyat Dayak, diskusi bersama tokoh adat, dan permainan tradisional selama empat sesi dalam dua minggu. Kelompok kontrol tidak menerima intervensi. Instrumen berupa kuesioner literasi reproduksi yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data menggunakan uji paired t-test dan independent t-test dengan tingkat signifikansi p<0,05. Terdapat peningkatan signifikan pada skor literasi kesehatan reproduksi kelompok intervensi dari rata-rata 54,6 menjadi 82,3 (p<0,001), sementara kelompok kontrol hanya meningkat dari 55,1 menjadi 58,4 (p=0,26). Uji independent t-test menunjukkan perbedaan signifikan antar kelompok setelah intervensi (p<0,001). Edukasi kesehatan reproduksi berbasis kearifan lokal terbukti efektif dalam meningkatkan literasi kesehatan reproduksi remaja di wilayah pedesaan. Strategi ini memadukan nilai budaya lokal yang relevan secara sosial dengan metode edukatif yang partisipatif, sehingga layak diadopsi dalam program pendidikan kesehatan berbasis komunitas.