Di Indonesia belakangan ini sering terjadinya kenaikan harga bahan baku, hal ini memberikan dampak signifikan terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya yang bergerak dibidang makanan. Salah satu UMKM yang terdampak adalah ketoprak, dimana ketoprak menggunakan bahan baku utama seperti cabe, beras dan kacang yang mana harganya mengalami kenaikan. Akibatnya, pelaku UMKM ini menaikkan harga jualnya, yang menyebabkan menurunnya jumlah pembeli, meskipun dalam jumlah yang relatif kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kenaikan harga bahan baku terhadap minat pembeli pada UMKM ketoprak. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yang dilaksanakan melalui wawancara langsung kepada pelaku UMKM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumen sangat sensitif pada perubahan harga dan hal ini berpengaruh terhadap minta beli pada UMKM ketoprak. Oleh karena itu, pelaku UMKM ketoprak ini memutuskan untuk tidak menaikkan harga dan tetap menjaga kualitas produk serta porsi produk guna mempertahankan loyalitas pelanggan. Temuan ini menyoroti bentuk adaptasi yang dilakukan UMKM melalui strategi efisiensi internal tanpa mengorbankan kualitas, yang menjadi intervensi kunci dalam mempertahankan minat pembeli. Kontribusi praktis dari penelitian ini terletak pada penyediaan insight bagi pelaku UMKM dalam merumuskan strategi harga saat terjadi gejolak biaya, serta menambah perspektif literatur terkait respons mikro bisnis terhadap inflasi bahan baku.