Pengguna informasi laporan keuangan dan investor cenderung akan memperhatikan terhadap fluktuasi dari perolehanlaba di setiap perusahaan karena akan menunjukan kinerja perusahaan yang memiliki pencapaian yang baik.Kecenderungan tersebut bisa menjadikan pihak manajemen melaksanakan manipulasi laba dengan cara meratakanlaba (income smoothing) yang diperoleh melalui pemindahan pendapatan perusahaan tahunan yang tinggi keperolehan pendapatan tahunan yang tidak sesuai target atau rendah pada periode tertentu. Penelitian ini bertujuan gunamengetahui pengaruh variabel operating profit margin, cash holding, serta kepemilikan institusional terhadap perataanlaba (income smoothing). Objek yang diterapkan di penelitian ini ialah perusahaan sektor Energi yang terdaftar di BEIdi tahun 2017-2022 baik secara simultan ataupun parsial. Teknik pemilihan sampel yang diterapkan ialah nonprobabilitysampling mempergunakan metode purposive sampling dan menghasilkan keseluruhan sampel sejumlah24 perusahaan selama periode 2017-2022. Penelitian ini dengan metode analisis statistik deskriptif serta analisisregresi logistik dengan pengolahan data mempergunakan software SPSS 26. Temuan penelitian ini menunjukanbahwasanya secara simultan operating profit margin, cash holding, serta kepemilikan institusional berdampak padaperataan laba (income smoothing). Berlandaskan pengujian secara parsial dapat menunjukan operating profit marginmemiliki dampak signifikan terhadap perataan laba (income smoothing), sementara cash holding, dan kepemilikaninstitusional tidak memberi pengaruh signifikan pada perataan laba (income smoothing) di perusahaan sektor Energiyang terdaftar di BEI tahun 2017-2022. Berlandaskan temuan penelitian diharapkan peneliti setelahnya bisamenerapkan jenis sektor lainnya dengan tahun yang sama serta juga bisa menambah variabel independen yang didugabisa memengaruhi terjadinya perataan laba (income smoothing) seperti, dividend payout ratio (DPR), perbedaan labaaktual dan normal, tax avoidance, net profit margin, risiko keuangan, winner/loser stock, serta lainnya. Kata Kunci-operating profit margin, cash holding, kepemilikan institusional, perataan laba