Micronutrients have an important impact on the male reproductive system, especially regarding the sperm concentration, which is a vital indicator of male fertility. This review aims to find and discuss the results of clinical studies done in the last five years on the impact of micronutrient supplementation on sperm concentration in men. This study takes a qualitative literature review approach by compiling articles obtained from peer-reviewed scientific journals published during the last five years, emphasizing only on micronutrient intake and sperm concentration in men. Following this approach, the study purposively benchmarked 15 reviewed clinical trials and research articles to document recurring themes and factors associated with the level of micronutrient intake and sperm quality. The findings suggest that the mentioned micronutrients have positive effects due to their role in reducing oxidative stress and improving cellular function within the testes. Furthermore, some antioxidants seem to have protective effects on sperm DNA, which is crucial for enhancing fertility. These findings notwithstanding, differences in the design of the studies, including the participants, their characteristics, the dosage of the supplements given, underscore the variability well designed clinical trials are still needed to define optimal protocols. The results emphasize the importance of adding nutritional therapies as adjunct strategies in treating male fertility issues. This review is important to clinicians and researchers as well as health policymakers interested in formulating strategies to enhance reproductive health in men by employing evidence-based techniques and micronutrient supplementation. Mikronutrien memiliki dampak penting pada sistem reproduksi pria, terutama mengenai konsentrasi sperma, yang merupakan indikator penting kesuburan pria. Tinjauan ini bertujuan untuk menemukan dan membahas hasil studi klinis yang dilakukan dalam lima tahun terakhir tentang dampak suplementasi mikronutrien terhadap konsentrasi sperma pada pria. Studi ini mengambil pendekatan tinjauan literatur kualitatif dengan menyusun artikel yang diperoleh dari jurnal ilmiah per review yang diterbitkan selama lima tahun terakhir, hanya menekankan pada asupan mikronutrien dan konsentrasi sperma pada pria. Mengikuti pendekatan ini, penelitian ini secara sengaja membandingkan 15 uji klinis dan artikel penelitian yang ditinjau untuk mendokumentasikan tema dan faktor berulang yang terkait dengan tingkat asupan mikronutrien dan kualitas sperma. Temuan menunjukkan bahwa mikronutrien yang disebutkan memiliki efek positif karena perannya dalam mengurangi stres oksidatif dan meningkatkan fungsi seluler di dalam testis. Selain itu, beberapa antioksidan tampaknya memiliki efek perlindungan pada DNA sperma, yang sangat penting untuk meningkatkan kesuburan. Terlepas dari temuan ini, perbedaan dalam desain penelitian, termasuk peserta, karakteristik mereka, dosis suplemen yang diberikan, menggarisbawahi variabilitas uji klinis yang dirancang dengan baik masih diperlukan untuk menentukan protokol yang optimal. Hasilnya menekankan pentingnya menambahkan terapi nutrisi sebagai strategi tambahan dalam mengobati masalah kesuburan pria. Tinjauan ini penting bagi dokter dan peneliti serta pembuat kebijakan kesehatan yang tertarik untuk merumuskan strategi untuk meningkatkan kesehatan reproduksi pada pria dengan menggunakan teknik berbasis bukti dan suplementasi mikronutrien.