Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang berperan penting dalam pembangunan dan pemerataan sosial. Namun, praktik tax avoidance atau penghindaran pajak masih sering dilakukan oleh perusahaan, terutama yang memiliki struktur operasional kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakter eksekutif dan kompensasi manajemen terhadap tax avoidance, serta menguji peran moderasi woman on board room dalam hubungan tersebut. Penelitian difokuskan pada perusahaan sektor barang konsumen primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2019–2023, dengan alasan sektor ini memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan masih rawan praktik penghindaran pajak. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa secara simultan karakter eksekutif dan kompensasi manajemen berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance. Secara parsial, karakter eksekutif dan kompensasi manajemen masing-masing berpengaruh negatif terhadap praktik tersebut. Temuan lainnya menunjukkan bahwa keberadaan perempuan di dewan direksi (woman on board room) memperkuat pengaruh negatif karakter eksekutif terhadap tax avoidance, yang berarti woman on board room berperan sebagai pemoderasi yang signifikan dalam hubungan tersebut. Namun, woman on board room tidak terbukti memoderasi hubungan antara kompensasi manajemen dan tax avoidance, karena interaksi antara keduanya tidak signifikan.