<![CDATA[Kinerja keuangan merupakan indikator utama dalam menilai kesehatan dan keberlanjutan operasional bank. Sebagai lembaga intermediasi keuangan, bank memiliki peran penting dalam mengelola dana masyarakat, menyalurkan kredit, dan menjaga stabilitas sistem keuangan. Maka, kinerja keuangan yang baik mencerminkan efektivitas bank dalam mengelola aset, kewajiban, dan modalnya untuk mencapai profitabilitas serta menjaga kepercayaan nasabah dan investor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia periode 2019-2023. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode analisisnya adalah regresi data panel dengan Random Effect Model (REM). Populasinya berjumlah 13 BUS yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sampel berjumlah sembilan BUS yang diperoleh dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GCG (diukur dengan jumlah dewan direksi dan jumlah dewan komisaris) dan CSR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas (Return on Assets). Meskipun dewan direksi dan dewan komisaris berfungsi dalam pengambilan keputusan dan pengawasan, serta CSR berperan dalam meningkatkan reputasi bank, namun ternyata ketiganya tidak berdampak terhadap peningkatan profitabilitas BUS. BUS disarankan untuk lebih mengutamakan penguatan kualitas tata kelola perusahaan daripada sekedar menambah jumlah anggota dalam struktur dewan direksi maupun dewan komisaris. Pelaksanaan CSR di BUS juga perlu dievaluasi agar selain memiliki dampak sosial-ekonomi bagi masyarakat, CSR juga bisa memberikan dampak yang nyata bagi peningkatan kinerja keuangan BUS.]]>
