Prayoga DIana Putra, Muhammad
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

THE RELATIONSHIP BETWEEN GENDER, MARITAL STATUS, AND WORK FATIGUE WITH WORK STRESS (CULINARY BUSINESS WORKERS, TULUNGAGUNG DISTRICT, TULUNGAGUNG REGENCY): HUBUNGAN JENIS KELAMIN, STATUS PERNIKAHAN DAN KELELAHAN KERJA DENGAN STRES KERJA (PEKERJA USAHA KULINER KEC. TULUNGAGUNG KAB. TULUNGAGUNG) Prayoga DIana Putra, Muhammad; Inayah, Zufra
Journal of Public Health Science Research (JPHSR) Vol. 6 No. 1 (2025): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jphsr.v6i1.10390

Abstract

Background: Usaha kuliner di Kec. Tulungagung telah mengalami perkembangan pesat sebagai bagian dari sektor ekonomi kreatif yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. Menurut data Dinas Koperasi Usaha Mikro Kab. Tulungagung tahun 2021, jumlah UMKM di Kab. Tulungagung meningkat dari 93.488 menjadi 129.173 unit, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam sektor ini (Krisdayanti & Dewandaru, 2023). Dalam konteks ini, industri kuliner di Tulungagung berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja dan peningkatan keterampilan lokal. Sebagai contoh, industri kuliner di Tulungagung tidak hanya menyediakan lapangan kerja, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan keterampilan dan pengetahuan masyarakat setempat (Ahmad et al., 2021 Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengukur hubungan antar variabel yang telah ditentukan, yaitu jenis kelamin, status pernikahan, kelelahan kerja, dan stres kerja pada pekerja usaha kuliner di Kec. Tulungagung, Kab. Tulungagung. Penelitian ini mengadopsi pendekatan korelasional yang bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel bebas (jenis kelamin, status pernikahan, dan kelelahan kerja) dengan variabel terikat (stres kerja) (Pratama & Rachman, 2021). Korelasi positif ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kelelahan kerja yang dialami pekerja, semakin tinggi pula tingkat stres kerja yang dirasakan. Oleh karena itu, penting bagi pengusaha dan manajer di sektor kuliner untuk memperhatikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kelelahan kerja, seperti beban kerja yang berlebihan, jam kerja yang panjang, dan kondisi kerja yang tidak ergonomis, guna mengurangi tingkat stres kerja dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.