<![CDATA[Mempertahankan produksi cabai sangat penting untuk memastikan pasokan yang stabil dan memenuhi permintaan konsumen; namun, budidayanya sering menghadapi tantangan dari hama serangga. Petani biasanya menggunakan pestisida untuk pengendalian hama, yang dapat menyebabkan residu pestisida yang tinggi dan pencemaran lingkungan. Tinjauan ini mengkaji lima studi penelitian yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan rancangan blok acak (RAK) di berbagai lokasi, termasuk lingkungan lapangan dan lingkungan terkontrol. Tabel 1 menunjukkan bahwa di antara beberapa perlakuan, konsentrasi tertinggi 100 g/L menghasilkan kematian kutu daun sebesar 100%. Efektivitas ini dikaitkan dengan berbagai konsentrasi senyawa papain dalam ekstrak daun pepaya, yang memengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk membunuh kutu daun—konsentrasi yang lebih tinggi menyebabkan kematian yang lebih cepat. Sebaliknya, konsentrasi yang lebih rendah menunjukkan efektivitas yang tertunda, dengan ekstrak tanaman baru hanya menjadi efektif setelah 24 jam aplikasi. Tabel 2 menunjukkan bahwa perlakuan menggunakan ekstrak daun pepaya selama seminggu mencapai kematian kutu daun sebesar 100%. Penelitian menunjukkan bahwa daun pepaya muda lebih efektif dalam membasmi kutu daun karena kandungan enzim papainnya yang lebih tinggi. Penelitian menyimpulkan bahwa konsentrasi enzim yang lebih tinggi meningkatkan efek racun, yang mengarah pada pembasmian hama secara cepat dengan menargetkan racun perut saat tertelan atau terhirup.]]>
