Indonesia sebagai negara multibahasa memiliki dinamika penggunaan bahasa yang kompleks, termasuk fenomena alih kode dan campur kode yang kerap muncul dalam komunikasi sehari-hari maupun dalam karya sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis bentuk-bentuk alih kode dan campur kode serta fungsinya dalam Bab “Gadis Itu Bernama Maria” dari novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi dokumentasi terhadap teks novel. Data dikumpulkan melalui pembacaan intensif dan dianalisis menggunakan teknik klasifikasi tematik dan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campur kode dalam bab ini terbagi ke dalam tiga kategori: bahasa Jawa, Arab, dan Inggris, dengan dominasi kuat pada bahasa Arab yang mencerminkan nilai religius, budaya lokal Mesir, dan identitas tokoh. Campur kode bahasa Inggris merepresentasikan konteks akademik dan globalisasi, sedangkan bahasa Jawa muncul secara simbolik. Alih kode ditemukan dalam bentuk intrasentensial dan intersentensial, digunakan untuk membangun suasana, memperkuat karakterisasi, dan memperkaya makna narasi. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan multibahasa dalam novel berfungsi strategis dan ideologis. Rekomendasi diberikan untuk pembaca dan peneliti agar lebih memperhatikan konteks sosial dan kultural dalam memahami novel dengan latar multibahasa.