Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi bunga dan viabilitas serbuk sari berbagai aksesi pamelo. Penelitian dilakukan di kebun petani di Desa Tambak Mas, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan dan preparat diamati di Laboratorium Mikroteknik Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB. Pengamatan bunga dan viabilitas serbuk sari dilakukan terhadap 11 aksesi pamelo. Karakter yang berperan dalam pengelompokan aksesi pamelo adalah diameter kelopak, jumlah bunga per tangkai, lebar petal dan panjang tangkai. Berdasarkan morfologi bunga pada tingkat kemiripan 28,61%, aksesi pamelo dipisahkan atas kelompok I (Adas Gulung, Jawa 2, Jawa 3, Adas Duku, Bali Merah 2, Magetan, Nambangan dan Bali Putih), kelompok II (Sri Nyonya), dan kelompok III (Bali Merah 1). Hasil pewarnaan dengan tetrazolium klorida (TTC) menunjukkan âJawa 3â memiliki viabilitas serbuk sari tertinggi, sedangkan âJawa 1â, âBali Merah 1â, dan âBali Merah 2â terendah. Umumnya perkecambahan dengan media polen germination medium (PGM) memberikan viabilitas serbuk sari lebih tinggi dibandingkan media Brewbaker&Kwack. Viabilitas serbuk sari tertinggi pada media Brewbaker&Kwack ditunjukkan oleh âAdas Dukuâ, sedangkan pada media PGM oleh