<![CDATA[Rasa tidak aman atau insecure adalah fenomena umum yang sering dialami oleh mahasiswi, terutama terkait dengan tekanan terhadap standar kecantikan. Kondisi ini dapat memengaruhi kesejahteraan mental, interaksi sosial, serta prestasi akademik. Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Argopuro Jember sebagai respons terhadap isu ini. Intervensi yang diterapkan mengacu pada teori kognitif dari Aaron T. Beck dan pendekatan mindfulness yang dikembangkan oleh Kabat-Zinn, dengan tujuan untuk mengubah pola pikir negatif dan meningkatkan penerimaan diri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain pre-eksperimental tipe one group pretest-posttest design. Tujuh mahasiswi dengan tingkat insecure tertinggi dipilih melalui teknik purposive sampling dari total 20 peserta. Intervensi berupa layanan konseling kognitif berbasis mindfulness dilakukan dalam enam sesi, masing-masing berdurasi 50-60 menit, dengan materi terstruktur yang mengintegrasikan restrukturisasi kognitif dan latihan mindfulness. Instrumen yang digunakan adalah angket Insecure Feelings Scale yang telah melalui proses validasi isi dan pengujian reliabilitas. Hasil analisis data menggunakan uji Paired Sample T-Test menunjukkan nilai t sebesar 11,618 dan signifikansi (Sig. 2-tailed) sebesar 0,000 (p < 0,05). Korelasi antara hasil pre-test dan post-test adalah 0,759 dengan nilai p sebesar 0,048, yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Temuan ini menegaskan bahwa pendekatan konseling kognitif berbasis mindfulness efektif dalam menurunkan tingkat insecure pada mahasiswi. Secara praktis, pendekatan ini dapat diterapkan oleh konselor di pendidikan tinggi dalam layanan individual maupun kelompok untuk mengatasi masalah terkait harga diri dan penerimaan diri.]]>
