Tim agile marketing memiliki peran primer, yang bertanggung jawab untuk memperkenalkan produk X kepada masyarakat melalui platform digital, untuk meningkatkan interaksi di media sosial, dan melaksanakan program-program penjualan melalui kampanye. Tim agile marketing pada bagian Content creator mengalami hasil Click-Through Rate (CTR) yang belum optimal dalam satu sprint. Hasil wawancara menunjukkan bahwa permasalahan terjadi karena tim tidak melakukan evaluasi secara berkala selama proses sprint. Dalam rangka memperbaiki hal ini, mala dilakukan perbaikan pada proses bisnis tim agile marketing dengan melakukan identifikasi terhadap lima proses utama dan 15 aktivitas yang terjadi pada proses bisnis eksisting. Identifikasi dilakukan terhadap faktor Sumber Daya Manusia (SDM), peralatan, teknologi, dan informasi yang menyebabkan lamanya waktu siklus evaluasi. Metode business process improvement digunakan untuk menghitung efisiensi proses bisnis eksisting, yang menunjukkan waktu siklus efisiensi sebesar 9072 menit dalam 11 hari kerja dengan nilai efisiensi sebesar 57.69%. Pada proses bisnis usulan, terdapat penambahan satu aktivitas yang dapat membantu mencapai CTR yang ditargetkan dengan mengikuti framework yang melakukan testing atau prelaunch untuk mengambil feedback dari audiens dan melakukan adjustment berdasarkan feedback tersebut. Dengan melakukan penyesuaian pada proses sprint backlog eksisting terdapat beberapa aktivitas non value added dengan begitu akan dilakukan perubahan aktivitas menjadi real value added atau business value added. Setelah dilakukan streamlining dilakukan pengukuran nilai efesiensi pada proses bisnis usulan sprint backlog yaitu sebersar 74.07% yang memiliki selisih 14.81% dengan proses bisnis eksisting. Kata kunci - Agile Marketing, Business Process Improvement