Di era digital yang terus berkembang, perlindungan hak cipta menjadi semakin penting, terutama dalam distribusi konten multimedia. Salah satu teknik yang digunakan untuk melindungi hak cipta adalah watermarking, khususnya watermarking yang kuat dan dapat dibalik. Namun, tantangan tetap ada dalam menjaga kualitas gambar asli setelah proses penyematan dan ekstraksi watermark, serta memastikan bahwa watermark tidak terlihat dan tahan terhadap berbagai jenis serangan. Penelitian ini mengusulkan metode watermarking yang kuat dan reversibel dengan memanfaatkan Polar Harmonic Transform (PHT) dan Logarithmic Quantization Index Modulation (LQIM) serta teknik normalisasi adaptif. Proses dimulai dengan menerapkan PHT untuk memperoleh koefisien frekuensi yang lebih tahan terhadap distorsi. Selanjutnya, LQIM digunakan untuk menyematkan watermark ke dalam gambar host secara tidak kentara, dengan teknik normalisasi adaptif yang mengoptimalkan proses penyematan dan meminimalkan dampaknya terhadap kualitas gambar. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa metode yang diusulkan mempertahankan kualitas visual yang tinggi, dengan nilai Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR) yang memadai, dan menunjukkan ketahanan yang kuat terhadap serangan seperti kompresi, noise, dan pemotongan. Selain itu, metode ini memungkinkan pemulihan gambar asli secara sempurna tanpa kehilangan informasi, sehingga efektif untuk aplikasi watermarking dalam lingkungan yang memerlukan keamanan dan kualitas gambar. Hasil eksperimen juga menunjukkan bahwa skema watermarking yang diusulkan mencapai tingkat imperceptibility yang tinggi dengan nilai PSNR rata-rata sebesar 33.44 dB. Kata kunci— Citra digital, Polar Harmonic Transform, Reversible, Robust, Watermarking.