Prevalensi fascioliasis pada sapi di Jember mencapai 56,6%, sehingga berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi di Indonesia sekitar 6,9 miliar rupiah. Mengonsumsi hati sapi mentah atau setengah matang yang terkontaminasi cacing Fasciola spp. dewasa dapat menyebabkan sindrom halzoun, yaitu reaksi hipersensitivitas yang mengenai mukosa bukafaring dan saluran pernapasan atas. Pencegahan sindrom halzoun yang efektif memerlukan penerapan prinsip “ASUH” oleh pekerja rumah potong hewan, yang harus memiliki pengetahuan yang baik dan sikap proaktif terhadap tugasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara pengetahuan dan sikap pekerja rumah potong hewan dengan prevalensi fascioliasis pada sapi sebagai upaya pencegahan sindrom halzoun di Jember. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional, dengan pengumpulan data dilakukan pada 35 pekerja di 9 rumah potong hewan di Jember pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2024. Analisis menggunakan Uji Fisher's Exact. Hasil analisis menunjukkan nilai p untuk pengetahuan dan sikap terhadap fascioliasis pada sapi masing-masing adalah p=0,103 dan p=0,592. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap petugas rumah potong hewan dengan prevalensi fascioliasis pada sapi sebagai upaya pencegahan sindrom halzoun di Jember.