Dara , Despinur
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Beban Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Gangguan Kesehatan Mental Karyawan Generasi Z Hapiti, Dea Rossasi; Dara , Despinur; Handaru , Agung Wahyu
Journal Social Society Vol. 5 No. 2 (2025): Juli - Desember 2025
Publisher : Pustaka Digital Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54065/jss.5.2.2025.828

Abstract

Urgensi dari penelitian ini adalah meningkatnya prevalensi gangguan kesehatan mental seperti stres, kecemasan, dan burnout di kalangan karyawan generasi Z yang bekerja di wilayah perkotaan, khususnya Jakarta. Generasi ini dikenal memiliki karakteristik unik seperti ketergantungan pada teknologi, keinginan akan work-life balance, serta sensitivitas terhadap tekanan kerja. Dalam konteks dunia kerja modern yang dinamis dan penuh tuntutan, generasi Z lebih rentan mengalami tekanan psikologis yang berdampak negatif terhadap produktivitas dan kesejahteraan mental. Oleh karena itu, penting untuk menelusuri faktor-faktor yang memengaruhi gangguan kesehatan mental mereka, terutama beban kerja dan lingkungan kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksplanatori dan melibatkan 384 responden yang dipilih berdasarkan rumus Lemeshow. Data dikumpulkan melalui kuesioner skala Likert dan dianalisis menggunakan uji validitas, reliabilitas, asumsi klasik, serta regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa beban kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap gangguan kesehatan mental (t = 7,951; p = 0,000), begitu pula lingkungan kerja (t = 5,357; p = 0,000). Kedua variabel ini secara simultan menjelaskan 40,9% variasi gangguan kesehatan mental yang dialami responden. Temuan ini menegaskan bahwa beban kerja yang tinggi serta lingkungan kerja yang tidak mendukung secara fisik maupun sosial merupakan pemicu utama gangguan kesehatan mental pada generasi Z. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengelola beban kerja secara proporsional dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat serta inklusif. Karyawan generasi Z juga didorong untuk proaktif menjaga kesehatan mentalnya. Keterbatasan penelitian ini terletak pada ruang lingkup variabel yang sempit dan fokus geografis yang terbatas pada Jakarta, sehingga penelitian lanjutan disarankan untuk memperluas variabel dan melibatkan lintas generasi serta metode campuran.
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PERILAKU KEWARGAAN ORGANISASI DI PT WASKITA KARYA (PERSERO) TBK Catarina, Edith Irene; Susita , Dewi; Dara , Despinur
Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol. 3 No. 6 (2025): Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi
Publisher : Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi terhadap Perilaku Kewargaan Organisasi (PKO) pada karyawan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, mengingat di tengah persaingan industri yang ketat, perilaku sukarela karyawan di luar tugas formalnya dipandang sebagai kontribusi esensial yang mendukung efektivitas dan keunggulan operasional perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis data Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk menguji hubungan antar variabel laten. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner berskala Likert yang disebarkan melalui teknik purposive sampling dan berhasil mengumpulkan data valid dari 104 responden karyawan. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa baik Kepuasan Kerja ataupun Budaya Organisasi terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perilaku Kewargaan Organisasi. Kepuasan Kerja dan Budaya Organisasi secara simultan juga berpengaruh pada variabel Perilaku Kewargaan Organisasi. Karyawan menunjukkan kepuasan kerja yang tinggi dan memberikan respons positif terhadap implementasi budaya yang ada. Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja merupakan faktor anteseden yang vital dan signifikan dalam mendorong Perilaku Kewargaan Organisasi, dengan Kepuasan Kerja memiliki peran yang lebih dominan.
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) DAN MOTIVASI TERHADAP KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS Salsabila, Nadya; Dara , Despinur; Handaru , Agung Wahyu
Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol. 3 No. 6 (2025): Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi
Publisher : Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan pelatihan (diklat) serta motivasi terhadap kompetensi aparatur sipil negara di Kementerian PPN/Bappenas. Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya peningkatan kompetensi pegawai dalam menghadapi dinamika perencanaan pembangunan nasional yang semakin kompleks. Metode yang digunakan ialah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, serta teknik analisis regresi linear berganda. Sampel penelitian ini berjumlah 92 pegawai yang dipilih dari populasi ASN Kementerian PPN/Bappenas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan (diklat) serta motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi. Temuan ini mengindikasikan jika upaya pengembangan SDM melalui program diklat yang terstruktur serta motivasi yang kuat mampu mendorong peningkatan keterampilan, pengetahuan, serta sikap pegawai. Oleh karena itu, instansi disarankan untuk memperkuat program pelatihan serta memperhatikan aspek motivasional dalam pengelolaan pegawai guna meningkatkan efektivitas kinerja serta pencapaian tujuan strategis instansi.