Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan menyakit yang menyerang fungsi saluran pernafasan pada manusia, disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri dengan gejala berupa batuk, pilek, demam serta mengeluarkan ingus atau lendir yang berlangsung sampai dengan 14 hari dan menular serta berbahaya dengan sangat mudah terutama anak-anak atau seseorang yang memiliki tingkat imunitas tubuh yang rendah. ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas dari penyakit menular di dunia. Jumlah kasus ISPA di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 877.531 jiwa. Penyakit ini dapat menimbulkan masalah berupa ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Martimbang Pematangsiantar. Jumlah sampel sebanyak 2 keluarga dengan anak usia 5-14 tahun, Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian pada keluarga 1 dilakukan pada tanggal 29 April–01 Mei 2025 dan pada keluarga 2 dilakukan pada tanggal 06-08 Mei 2025. Hasil penelitian terapi inhalasi uap minyak kayu putih yang dilakukan selama 3 hari dengan durasi 10-15 menit. Pada keluarga Ⅰ menunjukan tingkat pengetahuan keluarga tentang terapi terapi inhalasi meningkat, dengan hasil sebelum tindakan pernafasan 35 kali/menit dan setelah tindakan mengalami perubahan frekuensi nafas menjadi 24 kali/menit, pada keluarga Ⅱ menunjukan tingkat pengetahuan keluarga terkait terapi inhalasi meningkat dengan hasil sebelum tindakan pernafasan 32 kali/menit dan setelah tindakan anak mengalami perubahan frekuensi nafas menjadi 20 kali/menit. Edukasi terapi inhalasi uap menggunakan minyak kayu putih efektif dalam meningkatkan bersihan jalan nafas. Diharapkan pada pihak puskesmas dan keluarga dapat menerapkan implementasi terapi inhalasi uap minyak kayu putih secara bertahap kepada anak yang menderita ISPA sehingga hasil yang diharapkan tercapai dan bersihan jalan nafas anak meningkat.