Hipe~rte~nsi me~rupakan salah satu masalah ke~se~hatan yang te~rmasuk dalam pe~nyakit tidak me~nular (PTM). Pe~ningkatan pre~vale~nsi hipe~rte~nsi me~njadi pe~rhatian se~rius dikare~nakan se~kitar 972 juta orang di se~luruh dunia atau 26,4% me~ngalami hipe~rte~nsi. Angka ini akan me~ningkat me~njadi 29,2% tahun 2025. Pe~ngobatan hipe~rte~nsi dilakukan me~lalui dua pe~nde~katan yaitu pe~ngobatan me~dis konve~nsional dan pe~ngobatan tradisional. Pe~ngobatan tradisional se~ringkali dipilih masyarakat kare~na dianggap le~bih alami. Kualitas pe~layanan me~rupakan fungsi antara harapan dan pe~rse~psi pasie~n pada lima dime~nsi kualitas yaitu: (tangible~, re~liability, re~sponsive~ne~ss, e~mpathy, assurance~). Dalam mode~l SE~RVQUAL dapat me~me~ngaruhi minat kunjungan ulang pasie~n pada layanan ke~se~hatan tradisional. Pe~ne~litian ini be~rtujuan me~nge~tahui kore~lasi pe~rse~psi pasie~n hipe~rte~nsi te~ntang kualitas pe~layanan de~ngan minat kunjungan ulang. De~sain pe~ne~litian ini adalah kuantitatif obse~rvasional analitik de~ngan rancangan cross-se~ctional. Jumlah populasi yaitu 138 pasie~n de~ngan jumlah sampe~l yaitu 92 pasie~n. Pe~ngambilan sampe~l me~nggunakan te~knik Cluste~r Random Sampling. Variabe~l inde~pe~nde~n yaitu kualitas pe~layanan yang didalamnya te~rdapat lima dime~nsi kualitas dan variabe~l de~pe~nde~n yaitu minat kunjungan ulang pasie~n hipe~rte~nsi. Alat yang digunakan untuk pe~ngumpulan data yaitu kue~sione~r pe~rtanyaan pe~ne~litian. Pada pe~ne~litan ini data dianalisis se~cara univariat dan bivariat. Analisis bivariat me~nggunakan uji kore~lasi rank spe~arman. Hasil analisis bivariat dipe~role~h nilai p value~ = 0,109 (p > 0,05). Hal ini me~nunjukkan bahwa kualitas pe~layanan te~knis se~mata tidak signifikan me~me~ngaruhi minat kunjungan ulang pasie~n ke~ pe~layanan ke~se~hatan tradisional. Te~muan ini me~nggarisbawahi bahwa loyalitas dan inte~nsi pasie~n tidak dapat dije~laskan hanya dari aspe~k kualitas te~knis (tangible~, re~liability, re~sponsive~ne~ss, e~mpathy, assurance~), te~tapi juga sangat dipe~ngaruhi ole~h nilai-nilai budaya, pe~ngalaman pe~rsonal, dan re~le~vansi pe~layanan de~ngan ke~butuhan lokal. Hipe~rte~nsi me~rupakan salah satu masalah ke~se~hatan yang te~rmasuk dalam pe~nyakit tidak me~nular (PTM). Pe~ningkatan pre~vale~nsi hipe~rte~nsi me~njadi pe~rhatian se~rius dikare~nakan se~kitar 972 juta orang di se~luruh dunia atau 26,4% me~ngalami hipe~rte~nsi. Angka ini akan me~ningkat me~njadi 29,2% tahun 2025. Pe~ngobatan hipe~rte~nsi dilakukan me~lalui dua pe~nde~katan yaitu pe~ngobatan me~dis konve~nsional dan pe~ngobatan tradisional. Pe~ngobatan tradisional se~ringkali dipilih masyarakat kare~na dianggap le~bih alami. Kualitas pe~layanan me~rupakan fungsi antara harapan dan pe~rse~psi pasie~n pada lima dime~nsi kualitas yaitu: (tangible~, re~liability, re~sponsive~ne~ss, e~mpathy, assurance~). Dalam mode~l SE~RVQUAL dapat me~me~ngaruhi minat kunjungan ulang pasie~n pada layanan ke~se~hatan tradisional. Pe~ne~litian ini be~rtujuan me~nge~tahui kore~lasi pe~rse~psi pasie~n hipe~rte~nsi te~ntang kualitas pe~layanan de~ngan minat kunjungan ulang. De~sain pe~ne~litian ini adalah kuantitatif obse~rvasional analitik de~ngan rancangan cross-se~ctional. Jumlah populasi yaitu 138 pasie~n de~ngan jumlah sampe~l yaitu 92 pasie~n. Pe~ngambilan sampe~l me~nggunakan te~knik Cluste~r Random Sampling. Variabe~l inde~pe~nde~n yaitu kualitas pe~layanan yang didalamnya te~rdapat lima dime~nsi kualitas dan variabe~l de~pe~nde~n yaitu minat kunjungan ulang pasie~n hipe~rte~nsi. Alat yang digunakan untuk pe~ngumpulan data yaitu kue~sione~r pe~rtanyaan pe~ne~litian. Pada pe~ne~litan ini data dianalisis se~cara univariat dan bivariat. Analisis bivariat me~nggunakan uji kore~lasi rank spe~arman. Hasil analisis bivariat dipe~role~h nilai p value~ = 0,109 (p > 0,05). Hal ini me~nunjukkan bahwa kualitas pe~layanan te~knis se~mata tidak signifikan me~me~ngaruhi minat kunjungan ulang pasie~n ke~ pe~layanan ke~se~hatan tradisional. Te~muan ini me~nggarisbawahi bahwa loyalitas dan inte~nsi pasie~n tidak dapat dije~laskan hanya dari aspe~k kualitas te~knis (tangible~, re~liability, re~sponsive~ne~ss, e~mpathy, assurance~), te~tapi juga sangat dipe~ngaruhi ole~h nilai-nilai budaya, pe~ngalaman pe~rsonal, dan re~le~vansi pe~layanan de~ngan ke~butuhan lokal.